SOLOPOS.COM - Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin memberikan pidato sambutan saat peresmian Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Sabtu (4/5/2013). (JIBI/SOLOPOS/Maulana Surya)

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin memberikan pidato sambutan saat peresmian Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Sabtu (4/5/2013). (JIBI/SOLOPOS/Maulana Surya)

SUKOHARJO — Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Din Syamsudin menuntut transparansi impor bahan bakar minyak (BBM) yang dilakukan oleh anak perusahaan Pertamina, yakni Petral yang berkedudukan di Singapura.

Promosi Jelang Lebaran, BRI Imbau Nasabah Tetap Waspada Modus Penipuan Online

Tuntutan tersebut menurut Din Syamsudin tidak terlepas dengan beredarnya informasi adanya praktik mark up yang dilakukan oleh Petral dalam transaksi impor BBM.

“Ini harus diungkap disingkap karena menjadi lahan permainan para mafia dan cukong dan praktik korupsi. Karena kenyataan di dunia permigasan tidak sepi dari korupsi,” tegas Din Syamsudin seusai meresmikan gedung baru Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta  (UMS), di Kampus IV Gonilan, Sukoharjo, Sabtu (4/5/2013).

Kenaikkan harga BBM lanjut Din, karena tata kelola migas di Indonesia yang tidak baik. Mengingat selama ini harga BBM di dalam negeri mengacu pada pasar bebas minyak dunia. Padahal ada putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang saat itu dipimpin Prof Jimly Ashidiqi, membatalkan pasal 28 ayat F dari UU Migas.

“Intinya harga BBM di dalam Negeri tidak boleh mengacu pada harga pasar bebas dunia. Putusan ini kenyataannya tidak dijalankan pemerintah sehingga harga BBM naik turun mengikuti harga minyak dunia,” ungkap Din.

Kendati demikian, Din Syamsudin mengaku tidak yakin pemerintah akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Karena jika itu dilaksanakan akan muncul protes dari masyarakat.

“Tidak yakin pemerintah menaikkan BBM karena rakyat akan protes, bahkan ribuan hingga jutaan buruh juga protes. Karena mereka membayangkan dampak negatif dari kenaikkan BBM tersebut,” ujar Din.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya