SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA –- DIY memang masih menjadi destinsi wisata utama di Indonesia. Namun, persoalan kemacetan dinilai masih mengganggu dan belum ditemukan solusi untuk mengatasinya.

Hal ini mengemuka dalam diskusi bertema Evaluasi Kepariwisataan Jogja 2012 Siapkah Jogja Menyambut Wisatawan Yang Terus Meningkat? di Hotel Arjuna, Rabu (23/1/2013).

Promosi Mantap! BRI Bagikan Mobil untuk Agen BRILink Berprestasi di Yogyakarta

Humas Keluarga Public Relation (Kapurel) Jogja Gana Arditya M mengatakan kemacetan masih menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diatasi.

“Dari sharing yang kami gali dengan para pelaku wisata DIY, tidak hanya momen libur panjang selama Desember lalu, tetapi sebelum-sebelumnya masalah macet selalu menghantui Jogja. Jangan sampai menolak wisatawan, tapi bagaimana caranya mengurai kemacetan tersebut,” ujar Gana.

Diakui Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata DIY Hari Lancono kenaikan jumlah kunjungan wisatawan pada akhir tahun memang melebihi target. Ini yang membuat kemacetan meningkat sekitar 27%.

Sayangnya menurut Hari, pertumbuhan kunjungan wisatawan belum dibarengi dengan pertumbuhan infrastruktur yang ada. Masuknya bus-bus pariwisata dan membludaknya kendaraan dari berbagai daerah yang masuk kawasan kota belum terakomodir oleh fasilitas parkir yang tersedia.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Jogja Widorismono mengungkapkan kantong parkir yang disediakan untuk menyambut wisatawan memang masih terbatas. Pihaknya mengatakan jumlah kantong parkir yang tersedia hanya tiga titik.

“Taman parkir yang disediakan yaitu Abu Bakar Ali, Ngabean dan Senopati. Padahal pada peak season tersebut jumlah bus yang masuk per harinya dapat mencapai seribu unit,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya