SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Budapest–Tumpahan limbah beracun dari pabrik aluminium di Hungaria kian meluas. Lumpur merah itu kini telah mencapai Danube, salah satu sungai terbesar di Eropa.

PM Hungaria Viktor Orban pun menyebut peristiwa itu sebagai bencana ekologi yang belum pernah terjadi sebelumnya. “Sulit untuk mengatakannya. Jika ini terjadi di malam hari, semua orang akan mati,” kata Orban.

Promosi Klaster Usaha Rumput Laut Kampung Pogo, UMKM Binaan BRI di Sulawesi Selatan

“Ini bencana ekologi yang belum pernah terjadi sebelumnya di Hungaria,” tandasnya seperti dilansir kantor berita Reuters, Jumat (8/10).

“Kesalahan manusia sangat mungkin. Dinding penampungan itu tidak pecah dalam semenit. Ini seharusnya terdeteksi,” ujarnya.

Menurut para pakar, kerusakan di luar perbatasan Hungaria tampaknya mustahil terjadi. Namun ancaman itu terus dimonitor oleh otoritas Hungaria.

Menurut Tibor Dobson, juru bicara Unit Bencana Nasional Hungaria, kematian ikan sporadis telah terjadi di sungai-sungai Raba dan Mosoni-Danube. Sedangkan di Sungai Marcal, yang pertama kali terkena tumpahan limbah, seluruh ikan telah mati.

Saat ini para kru masih terus bekerja untuk mengurangi kandungan alkaline limbah tersebut. Kandungan alkaline limbah tersebut ketika mencapai Raba dan Mosoni-Danube masih sekitar pH 9 — di atas normal. Level yang tidak berbahaya adalah antara 6 dan 8.

Lumpur merah beracun tersebut tumpah setelah tempat penampungan limbah di sebuah pabrik aluminium jebol pada Senin (4/10) lalu. Tumpahan itu membanjiri beberapa desa sehingga menewaskan empat orang. Lebih dari 150 orang lainnya mengalami luka-luka. Sedikitnya tiga orang masih belum ditemukan.

Menurut Philip Weller, pejabat Komisi Perlindungan Internasional Sungai Danube, sebagian besar kerusakan terjadi secara lokal.

“Otoritas Hungaria mengambil sejumlah langkah untuk mengurangi tingkat racun, mereka menambahkan bahan-bahan untuk menetralisir material, mereka juga membangun bendungan bawah air untuk memperlambat lumpur dan menahannya sebanyak mungkin di sistem sungai wilayah Hungaria,” paparnya.

Pemerintah Hungaria menyatakan keadaan darurat di tiga wilayah pada Selasa (5/10) lalu setelah limbah beracun itu membanjiri Kolontar, Devecser dan desa-desa lain sekitar 160 kilometer sebelah barat Budapest, ibukota Hungaria.

dtc/tiw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya