Solopos.com, JAKARTA – Ketua KPK Firli Bahuri meminta jajarannya tidak mengendurkan operasi tangkap tangan (OTT) kendati Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyayangkan banyaknya tersangka koruptor yang ditangkap.
Penegasan itu disampaikan Firli Bahuri di Gedung KPK, Selasa (27/12/2022). Pensiunan jenderal bintang tiga Polri itu mengatakan OTT diperlukan untuk menimbulkan efek jera kepada para pelakunya.
Promosi Video Uang Hilang Rp400 Juta, BRI: Uang Diambil Sendiri oleh Nasabah pada 2018
“Jangan pernah ada keraguan untuk bertindak tegas melakukan tindakan penegakan hukum bagi pelaku korupsi termasuk tindakan tangkap tangan,” kata Firli di Gedung KPK, Selasa (27/12/2022).
Firli menegaskan KPK adalah lembaga negara yang masuk dalam rumpun eksekutif, baik pelaksanaan tugas maupun wewenangnya.
Baca Juga: Luhut Sebut OTT Tak Bagus, KPK: Jangan Disalahartikan
Kendati demikian, Firli menekankan bahwa tugas dan wewenang KPK dalam memberantas korupsi tidak tunduk pada kekuasan manapun.
“Tidak terpengaruh kepada kekuasaan manapun dan KPK tidak tunduk kepada siapapun,” kata Firli.
Firli menjelaskan bahwa KPK tidak hanya fokus pada kerja di bidang penindakan tetapi juga pendidikan antikorupsi ke masyarakat luas.
Baca Juga: Komentar Luhut soal OTT KPK: Jelek Banget, Sedikit-sedikit Tangkap
Dia juga menyebut akan terus melakukan kegiatan pencegahan seperti kajian, telaah, serta memberikan rekomendasi mengenai perbaikan sistem.
Isu tentang OTT muncul pada beberapa pekan lalu usai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut bahwa OTT tidak bagus bagi reputasi negara.
Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Firli Bahuri Minta Penyidik Tetap Lakukan OTT, KPK Lawan Luhut?”