SOLOPOS.COM - Jennifer dan Alice/dailymail

Jennifer dan Alice/dailymail

LONDON– Bagaikan kisah dongen Putri Salju, sebuah ciuman bisa menghindarkan seorang putri dari maut. Namun, ciuman yang ini berbeda, ciuman lembut seorang ibu kepada anaknya dengan kesedihan mendalam menjadi penawar bagi putrinya yang sedang sekarat.

Promosi BRI Peduli Ini Sekolahku, Wujud Nyata Komitmen BRI Bagi Kemajuan Pendidikan

Jennifer Lawson memeluk dan mencium kening putrinya yang baru berusia 19 bulan sebagai ucapan selamat tinggal ketika dokter mengatakan menyerah terhadap penyakit putrinya.

Dokter telah mengatakan kepada Jennifer tidak ada harapan bagi Alice, putrinya yang menderita gejala meningitis lebih dari sebulan sebelumnya. Penyakit ini telah memicu gagal ginjal, hingga stroke. Alice sudah terbaring koma di ranjang rumah sakit dan bergantung pada dialisis dan ventilator.

Dokter berencana mencabut perlatan yang menopangnya hidupnya dan orangtuanya sudah bertekad menyumbangkan organ tubuhnya untuk membantu hidup anak-anak lain, tetapi keajaiban terjadi.

Jennifer merengkuh kepala putrinya untuk terakhir kalinya dan berusaha menyampaikan betapa dia sangat disayangi sambil mencium kening putrinya itu.

“Saya mencium putri kecil saya. Tubuhnya masih hangat dan saya tidak bisa membayangkan ditinggalkan olehnya,” ujat Jennifer.

Akan tetapi, ketika alat penyokong hidupnya dicabut, Alice malah mulai bernafas dengan sendirinya, semangat hidupnya tidak terkalahkan.

Kedua orangtuanya, Jennifer, 31, dan Phil Llyod, 36, tidak dapat mempercayai keajaiban yang dialami putri 14 bulannya yang terhindar dari maut. (DailyMail/nel)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya