SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

Ilustrasi penerimaan CPNS (Dok/Solopos)

Ilustrasi penerimaan CPNS (Dok/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Akhir Agustus ini, pemerintah membuka lowongan CPNS 2013 untuk jalur umum sebanyak 60.000. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Azwar Abubakar mengatakan, pola rekrutmen tahun ini akan berbeda dari sebelumnya yakni akan jauh lebih transparan. Hasil ujian langsung dibawa ke Jakarta untuk menghindari tindak kecurangan di daerah dan lalu kemudian hasilnya langsung diumumkan. Selain itu, tidak semua dari kuota 60 ribu tersebut akan terisi, jika memang tidak memenuhi kualifikasi.

Promosi Kecerdasan Buatan Jadi Strategi BRI Humanisasi Layanan Perbankan Digital

Pengamat kebijakan publik, Andrinof Chaniago kepada SOLOPOS FM dalam sesi Dinamika 103 Rabu (21/8/2013) mengaku optimistis, perekrutan CPNS tahun ini, akan memnuhi unsur transparansi, dengan dukungan tekonologi informasi yang diterapkan.

“Kalau tahun sebelumnya, transparansi perekrutan CPNS masih dipertanyakan, untuk tahun ini, diharapkan ada perubahan, karena sistem penerimaannya jelas, dengan menerapkan teknlogi informasi,” ungkap Andrinof.

Namun Andrinof berpendapat, penyelenggaraan perekrutan CPNS harus diserahkan kepada lembaga yang steril dan independen, sehingga bebas dari intervensi pihak manapun.

“Saat ini yang paling tepat menyelanggarakan perekrutan CPNS adalah lembaga di luar pemerintah seperti perguruan tinggi. Teknis penyelenggaraan dengan dilakukan oleh pihak di luar pemerintah ini, agar pendaftar menjalani tes secara objektif sehingga dihasilkan bibit baru calon pegawai yang benar-benar teruji dan berkualitas,” tegasnya.

Sementara itu, sejumlah warga pesimistis penerimaan CPNS tahun ini bisa berjalan transparan dan bebas KKN. Salah seorang warga Karanganyar, Agung, berpendapat, “ Transparansi seleksi CPNS 100% tidak mungkin di Indonesia, sebab yang punya uang lah yang menang sampai kapanpun itu.” Ungkapan senada juga disampaikan oleh warga Delanggu, Joko.“Saya kok pesimistis, sebab PNS dari dulu sampai kapanpun selalu jadi rebutan, bayar berapapun ditempuh asal bisa jadi PNS. Bahkan pada jabatan tertentu sebelum pensiun rekrut keluarga dulu tanpa tes,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya