SOLOPOS.COM - Ilustrasi longsor (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Solopos.com, SEMARANG — Sebanyak 32 keluarga warga Trangkil Baru, Desa Sukorejo, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, yang menjadi korban tanah longsor, akhirnya dipindah ke rumah susun sederhana sewa (rusunawa) milik Pemkot Semarang. Warga yang berasal dari RT 006/RW 010 tersebut menempati Blok A 16 dan Blok B 16 di Rusunawa Kaligawe.

Pelepasan pemberangkatan 32 keluarga ke rusunawa dilakukan oleh Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Sunindyo dan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, di Semarang, Kamis (30/1/2014). Untuk mengangkut warga dan barang-barang perlengkapan rumah tangga, digunakan sembilan truk milik Kodam IV/Diponegoro dan Kodim 0733/BS Semarang, serta tiga truk terbuka dari Satpol PP dan Satuan Perlindungan Masyarakat (linmas) Pemkot Semarang.

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan dari 47 keluarga korban tanah longsor di Trangkil yang bersedia direlokasi ke Rusunawa Kaligawe 32 keluarga. “Sebanyak 15 keluarga lainnya memilih pindah ke rumah saudara mereka,” katanya.

Relokasi warga, lanjut dia, merupakan langah terbaik yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, daripada tinggal di tenda. “Warga supaya menerima dengan ikhlas tinggal di Rusunawa Kaligawe. Kami berharap ini tidak selamanya dan warga bisa membeli rumah sendiri yang lebih baik,” harap Hendi, panggilan Wali Kota Semarang.

Lokasi tanah longsor di Trangkil, kata dia, tidak boleh lagi ditempati untuk hunian warga karena membahayakan masyarakat. “Ditutup, warga tidak boleh menempati di sana [Trangkil], karena berbahaya dan sebenarnya bukan untuk tempat tinggal,” ungkapnya.

Seperti diketahui akibat hujan deras pada 23 Januari lalu wilayah Trangkil Baru terjadi longsor yang melanda puluhan rumah warga setempat. Tidak ada korban jiwa dalam bencana itu. Sementara itu, Ketua RW 010 Trangkil Baru, Eko Raharjo, mengungkapkan semula warga tidak bersedia dipindahkan ke Rusunawa Kaligawe.

Pascatanah longsor, warga tinggal di tenda-tenda yang didirikan Kodam IV/Diponegoro dan Kodim 0733/BS Semarang. “Warga bersedia dipindah setelah melihat secara langsung kondisi Rusunawa Kaligawe yang baik,” ujar dia.

Menurut Eko, model relokasi warga yang terkena bencana ini bisa dijadikan acuan bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng. “Jadi warga korban bencana tidak telantar di tempat pengungsian,” tandas dia.

Pangdam IV/Diponegoro berpesan kepada warga supaya menjaga ketertiban dan kebersihan di tempat tinggal baru di Rusunawa Kaligawe. ”Sebagai warga baru supaya mengikuti peraturan yang sudah ada di sana, serta menjaga ketertiban dan kebersihan dengan tindak membuang sampah sembarangan,” pesan Pangdam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya