SOLOPOS.COM - Pemerintah Malaysia mengerahkan tim penyelamat untuk mencari korban tanah longsor di Dataran Tinggi Genting pada Jumat (16/12/2022). (Twitter @kpkt_gov)

Solopos.com, JAKARTA – Tanah longsor di sekitar Dataran Tinggi Malaysia mengakibatkan sedikitnya 21 orang meninggal dunia. Ibu dan anak ditemukan meninggal berpelukan dan terkubur hidup-hidup.

Dilansir Channel News Asia, peristiwa tanah longsor menewaskan sedikitnya 21 orang saat mereka tidur di tenda di tempat perkemahan tanpa izin di dekat Dataran Tinggi Genting di Malaysia pada Jumat (16/12/2022) pagi.

Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

Tragedi itu terjadi di perkemahan Pertanian Organik Ayah di Kota Batang Kali, yang berada di negara bagian Selangor.

Menurut Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Selangor, lima anak termasuk di antara yang meninggal. Jenazah seorang ibu dan anak, yang diyakini terkubur hidup-hidup, ditemukan dalam keadaan berpelukan.

Tim SAR masih menyisir lumpur tebal dan pohon tumbang untuk mencari korban selamat. Tiga warga Singapura termasuk di antara mereka yang diselamatkan oleh otoritas Malaysia.

Baca Juga: Indonesia Kirim 38 Atlet ke Kejuaraan Renang Asia Tenggara di Malaysia

Perdana Menteri Anwar Ibrahim terlihat melewati Goh Tong Jaya, kota satelit Dataran Tinggi Genting, dalam perjalanan menuju lokasi kejadian di Batang Kali.

Laporan Bernama menunjukkan mobilnya dipimpin oleh konvoi polisi. Dia melambai sebentar kepada awak media. Kepala Desa Hulu Yam mengatakan ini adalah kejadian tanah longsor pertama yang begitu parah yang terjadi di daerah tersebut.

“Tahun 2016 pernah terjadi tanah longsor di Serendah, tapi tidak separah ini,” tambah Muhammad Nabil Salehat.

Menurut kantor berita Bernama, Peternakan Organik Ayah memiliki tiga lokasi perkemahan – River Farm, Farm View, dan Hill Top. Setiap perkemahan memiliki fasilitasnya sendiri, termasuk kamar mandi dan tempat berlindung. Para pengunjung diperbolehkan membawa peralatan berkemah sendiri atau menyewa dari properti.

Baca Juga: Waduh! Bos InJourney Sebut Warga Indonesia Kurang Piknik

Penyebab Longsor

Pakar geologi Nor Shahidah Mohd Nazer menilai bahwa bencana tanah longsor yang terjadi di sekitar Dataran Tinggi Genting, Malaysia merupakan efek yang disebabkan oleh hujan lebat yang terjadi pada beberapa waktu ke belakang.

Shahidah mengatakan, hujan lebat yang mengguyur Malaysia terjadi karena negara tersebut tengah mengalami musim monsun.

“Longsor seperti itu disebut aliran bumi. Earthflow adalah jenis longsoran yang datang dengan banyak air dan komposisi longsoran atau lereng itu sendiri,” ujar Shahidah dikutip dari CNA, Jumat (16/12/2022).

Dikatakan, jenis longsoran ini terdiri dari material berbutir halus yang memiliki fungsi penyerapan yang tinggi. Sifat tersebut yang kemudian membuat lereng menjadi jenuh dan akan menginduksi pembentukan permukaan gelincir di dalam tanah.

Baca Juga: FKI UMS Hadirkan Pembicara dari Afrika Selatan dan Jepang di ICCEE

Shahidah menyarankan agar Pemerintah Malaysia dapat berinvestasi lebih banyak dalam pembangunan berbagai bangunan yang berada di daerah tersebut.

Pemerintah diharapkan dapat membangun bangunan yang memiliki struktur yang kuat serta cukup kaku untuk menopang pergerakan lereng yang masif.

Di sisi lain, diketahui bahwa titik longsor yang berada di lokasi perkemahan ternyata merupakan tempat perkemahan ilegal. Untuk itu, Shahidah mengatakan bahwa pemerintah Malaysia perlu meningkatkan penegakan hukum terhadap pembangunan tempat perkemahan ilegal.

“Kita perlu memiliki aturan ketat untuk mengekang tren oportunis mencoba menghasilkan uang dari alam. Kita juga perlu memiliki sistem pemantauan yang mampu memberikan kita peringatan akan bahaya,” ujar Shahidah.

Dia juga mengimbau masyarakat Malaysia untuk terus waspada atas potensi tanah longsor yang dapat terjadi selama musim hujan masih berlangsung di negara tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya