SOLOPOS.COM - Pengangkatan korban longsor Banjarnegara, Jumat (19/12/2014). (JIBI/Solopos/Antara/Idhad Zakaria)

Bencana longsor mengancam masyarakat di berbagai daerah. Namun sayangnya, alat peringatan dini longsor banyak yang tak terawat dan tak berfungsi.

Solopos.com, JAKARTA — Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengakui banyak daerah yang telah dipasang sistem peringatan dini longsor atau landslide early warning system tetapi jelang beberapa waktu alat tersebut rusak.

Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024

“Seperti pemasangan landslide early warning system LEWS di Banjarnegara,Bogor,Bandung dan Karangayar serta daerah lain yang telah dipasang alat tersebut,” tuturnya Senin (5/1/2014).

Seperti sistem peringatan dini longsor yang dipasang di Banjarnegara banyak yang rusak dan tidak berfungsi. Masyarakat setempat merasa tidak memiliki sistem tersebut karena kesenjangan budaya.

Ironisnya bahkan alat yakni kabel dipotong karena sirene yang berbunyi dinilai hanya membuat warga cemas. “Untuk itu perlu perlu pendekatan sosial engineering yang berbasis komunitas,” katanya.

Menurutnya kerusakan atau alat yang tidak berfungsi dengan baik akibat tidak adanya biaya operasi dan pemeliharaan, dan faktor masyarakat yang merasa tidak memeliki alat tersebut. Kerusakan alat rerata merupakan kerusakan teknik karena pengerjaan proyek yang menyebabkan alat tidak terawat.

Selain itu, untuk meningkatkan pengetahuan dan kesiapsiagaan masyarakat terutama warga yang daerahnya menjadi kawasan rawan bencana perlu adanya sosialisasi kembali melalui penyebaran poster, leaflet, dan pendidikan kebencanaan.

Komitmen politik pemerintah pusat dan daerah diperlukan untuk menyelamatkan masyarakat dari ancaman longsor. “Ingat 40,9 juta jiwa tinggal di daerah bahaya sedang hingga tinggi dari longsor yang bisa saja kapan saja terjadi bencana,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya