SOLOPOS.COM - Sejumlah anggota tim SAR gabungan mengevakuasi jenazah korban tanah longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, Jawa Tengah, Minggu (14/12/2014). (JIBI/Solopos/Antara/Idhad Zakaria)

Solopos.com, SOLO–Tanah longsor yang terjadi di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegera pada Jumat (13/12/2014) lalu menarik beberapa peneliti untuk mengungkapkan kondisi tanah di Banjarnegara, khususnya di Dusun Jemblung, Karangkobar.

Ruang Kita TV One, Rabu (13/12/2014) menyiarkan langsung perbincangan para pengamat tanah di Karangkobar pada pukul 14.15 WIB.

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

Beni Haryadi, narasumber dari Balai Penelitian Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) menjelaskan kondisi tanah di Banjarnegara 60% rawan longsor, Dusun Jemblung salah satunya.

Berdasarkan penelitian Beni dan timnya sejak 2007-2013, ia menyebut sebagian besar tanah di Banjarnegara berjenis tanah lempung dan sangat gembur. Ciri tanah ini berwarna merah serta lengket. Ketika curah hujan tinggi, tanah jenis ini tidak mampu menahan beban berat.

Beni menjelaskan beban berat itu adalah pohon-pohon berkayu besar. Ia menuturkan jenis tanah ini tidak sesuai apabila ditanami tumbuhan dengan tinggi lebih dari 2 meter dan berkayu besar.

Ia menyarankan tanah lempung seperti di Karangkobar ditanami dengan tanaman perdu dengan tinggi pohon tidak melebihi 2 meter.

Purwanto, Peneliti Daerah Aliran Sungai (DAS) menambahkan masyarakat seharusnya sadar diri untuk tidak membangun permukiman di dekat tanah rawan longsor, mengingat sebelumnya pernah terjadi bencana yang sama pada 2006.

Ia menjelaskan ciri-ciri tanah rawan longsor tersebut adalah banyak pohon dengan arah pertumbuhan miring saat tubuh tanaman semakin tinggi. Selain itu ada retakan pada tanah serta kemunculan aliran air secara tiba-tiba pada tebing tanah saat curah hujan tinggi.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan tanah di Dusun Jemblung, Karangkobar masih rawan longsor sampai Januari 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya