SOLOPOS.COM - Perwakilan Saudi Fund for Development (SFD, Mohammad F Al Arifi mengawali prosesi peletakan batu pertama pekerjaan konstruksi proyek pembangunan Rumah Sakit UNS di Pabelan, Sukoharjo, Kamis (13/3/2014). Proyek pembangunan rumah sakit tersebut mendapat bantuan dana sekitar 155 miliar rupiah dari SFD. (Septian Ade Mahendra/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO— Peletakan batu pertama Rumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo dilangsungkan Kamis (13/3/2014). RS UNS yang dibangun di kawasan Pabelan Sukoharjo tepatnya di depan RS Ortopedi ini menelan dana pembangunan Rp400 miliar.

Hari Kamis (13/3/2014), Ground Breaking pembangunan rumah sakit itu pun telah dilakukan oleh Rektor UNS dan perwakilan Saudi Fund for Development (SFD) sebagai salah satu penyedia dana.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Direktur Pelaksana Proyek Rumah Sakit UNS, Muchammad Syamsulhadi mengatakan Rumah Sakit UNS tidak hanya memikirkan proses pembelajaran. Namun juga memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

“Yang lebih utama adalah, bersama-sama dengan rumah sakit yang telah ada, untuk turut serta memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat secara bermutu aman dan terjangkau,” ungkap dia saat ditemui di akhir acara Ground Breaking Rumah Sakit UNS di kompleks Kampus Pabelan UNS, Kamis.

Dikatakan bahwa pembangunan rumah sakit tersebut menelan anggaran Rp400 miliar. Rumah Sakit UNS sendiri nantinya memiliki daya tampung 200 bed. Anggaran Rp400 miliar tersebut menurutnya bukan hanya untuk biaya bangunan dan equipment (peralatan) saja. Tapi juga untuk menyiapkannya sebagai rumah sakit yang akan melakukan pelayanan, pendidikan, dan penelitian.

“Mungkin orang akan tanya, Rp400 miliar kok hanya 200 bed? Jadi tidak hanya untuk pelayanan biasa. Tapi kita lebih dari yang lain. Dan pelayanannya nanti adalah yang excellent atau unggul,” papar dia.

Bukan Bahan Percobaan

Syamsulhadi juga menegaskan, meski Rumah Sakit UNS adalah rumah sakit pendidikan, namun bukan berarti pasien yang berobat akan menjadi bahan percobaan. “Itu salah! Justru nanti di sini akan kami pakai pelayanan yang unggul. Kelasnya nanti tipe B,” jalas dia.

Rektor UNS, Ravik Karsidi, mengatakan rumah sakit tersebut akan dibangun secara bertahap. Sementara pembangunan berjalan, UNS telah menyiapkan aspek manajemen dan SDM pendukungnya. Ravik mengatakan, dana proyek pembangunan Rumah Sakit UNS berasal dari tiga sumber. Yaitu bantuan dari SFD, Islamic Development Bank (IDB), dan pemerintah pusat.

Disinggung mengenai fungsi dari rumah sakit tersebut bagi UNS, Ravik mengatakan keberadaannya bersifat komplementer. “Saya katakan ini sifatnya komplementer. Kami tetap akan menjalin kerja sama dengan rumah sakit lain yang telah menjadi jaringan kami. Maka, di sini tidak akan bicara tentang spesialisasi,” ujar Ravik.

Artinya dengan adanya rumah sakit tersebut, UNS sama sekali tidak akan mengurangi intensitas dan kualitas kerjasama dengan rumah sakit lain yang selama ini telah berjalan.

Ketentuan penyelesaian pembangunan rumah sakit tersebut adalah 18 bulan. “Akhir tahun 2015 Insyallah ini sudah berdiri dan beroperasi,” terang dia.

Konselor Saudi Fund for Development (SFD), Mohammad F Al Arifi, yang hadir dalam acara Ground Breaking tersebut mengatakan untuk proyek rumah sakit tersebut pihaknya menyediakan dana sekitar Rp155 miliar.

“Kami sangat bangga menjadi bagian dari proyek ini. Sejauh ini sudah ada 9 proyek di Indonesia yang telah didanai. Tujuh di antaranya sudah selesai dibangun. Dan sekarang kami memulai satu di UNS,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya