SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Penutupan Bandara Adisutjipto Jogja hingga 15 November dinilai berdampak signifikan terhadap peningkatan load factor (tingkat isian penumpang-red) pesawat di Bandara Adi Soemarmo, khususnya rute Solo-Jakarta.

Airport Duty Manager Bandara Adi Soemarmo Solo, Edy Martono, menyampaikan peningkatan load  factor itu mulai terlihat, Selasa (9/11). Sejumlah maskapai penerbangan seperti tiga jadwal penerbangan Garuda Indonesia dan dua jadwal penerbangan <I>Lion Air, mencatat okupansi hingga 100%.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Biasanya, hanya kisaran 80% hingga 85% saja,” tutur Edy, kepada Espos, Rabu (10/11).

Peningkatan load factor ini, menurut Edy, justru memperlihatkan potensi pengalihan penumpang dari Jogja ke Solo. “Kami pastikan banyak penumpang yang biasanya berangkat lewat Bandara Adisutjipto, sekarang karena bandara itu tutup maka banyak yang memilih lewat Solo. Termasuk hari ini. Penumpang pesawat dari Solo penuh.”

Ia pun menyampaikan, sejak Bandara Adisutjipto dinyatakan ditutup, tidak ada konfirmasi dari satu maskapaipun yang akan mengalihkan penerbangannya ke Bandara Adi Soemarmo. “Tidak ada satu pun, termasuk Garuda Indonesia. Karena tidak ada pengalihan ini, kemungkinan banyak penumpang yang inisiatif sendiri tetap memanfaatkan jasa penerbangan tetapi lewat Solo.”

Sementara itu, hingga Rabu kemarin, dua maskapai penerbangan yakni Batavia Air Solo-Jakarta dan Air Asia Solo-Kuala Lumpur belum beroperasi. Edy menyampaikan, kedua maskapai dipastikan tidak akan beroperasi hingga Jumat (12/11).

“Alasannya masih terkait abu vulkanik yang dinilai masih mengganggu penerbangan.”

haw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya