SOLOPOS.COM - JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto Siswa mengajukan pertanyaan kepada Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen-Otoritas Jasa Keuangan(OJK), Kusumaningtuti S. Soetiono saat memaparkan materi "Menuju Masyarakat Cerdas Keuangan" dalam program OJK Mengajar di SMA Negeri 1 Yogyakarta, Senin (13/10/2014). Dalam kesempatan tersebut para siswa dikenalkan dengan lembaga OJK, peran dan kewenangannya serta lembaga perbankan lain sebagai upaya pengayaan pengetahuan lembaga-lembaga keuangan serta beragam produk keuangan yang ada di Indonesia.

Harianjogja.com, JOGJA–Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar program edukasi kepada ratusan pelajar kelas X SMAN 1 Jogja  untuk mendukung peningkatan literasi dan utilisasi jasa keuangan di kalangan pelajar.

Hasil survei literasi keuangan Nasional 2013 yang mencakup 20 provinsi dengan 8.000 responden menunjukkan gambaran rendahnya tingkat literasi masyarakat Indonesia. Hasil survei menunjukkan hanya 21,8% responden yang sudah punya pemahaman, keterampilan, dan kepercayaan dalam menggunakan produk dan layanan keuangan. Hasil survei itu juga menunjukkan tingkat utilisasi responden mencapai 59,7%. Di kalangan pelajar, hasil survei Nasional menunjukkan bahwa hanya 28% pelajar atau mahasiswa yang memiliki tingkat literasi yang baik, dengan tingkat utilisasi sebesar 44%.

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

“Tingkat literasi dan utilisasi masyarakat termasuk pelajar memang masih sangat rendah,” ujar Anggota Dewan Komisioner bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Kusumaningtuti S. Setiono saat memberikan sesi pelajaran tentang OJK dan industri jasa keuangan, Senin (13/10/2014).

Menurut Titu, OJK sebagai regulator di industri jasa keuangan meletakkan Program Literasi Keuangan sebagai salah satu program kerja prioritas. Harapannya adalah dapat mendorong pemahaman, keterampilan, dan kepercayaan masyarakat dalam menggunakan produk jasa keuangan.

Titu mengakui tugas melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tidak mudah karena pihaknya harus ciptakan program-program yang dapat menyasar semua segmen tersebut dengan baik.

“Dan, harus ada out come-nya. Ini kami targetkan. Setiap tahun, kami evaluasi, kami pantau dari peningkatan rekening nasabah. Paling tidak indeks utilisasi meningkat 2% untuk tahun ini. Harapannya dalam lima tahun bisa bertambah 10%. Sulit tapi harus diupayakan,” katanya.

Dia menyebutkan anggaran untuk mendukung kegiatan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang OJK dan industri jasa keuangan cukup tinggi.

“Secara keseluruhan, anggaran untuk sosialisasi lebih dari sepuluh persen dari keseluruhan anggaran OJK,” katanya.

Dia mengakui salah satu tantangan utama untuk meningkatkan literasi dan utilisasi masyarakat Indonesia terhadap produk jasa keuangan adalah faktor geografis yang luas dan tersebar di berbagai pulau.

Direktur Literasi Keuangan OJK Agus Sugiarto menambahkan sekitar 22% atau 22 orang dari 100 orang yang melek perbankan.
Padahal, yang menggunakan produk layanan perbankan 57%.

“Di negara maju, literasi keuangan merupakan hal yang utama. Maka, pemahaman terkait literasi keuangan penting dilakukan,” ujarnya dengan nada optimistis.

Tidak hanya sektor perbankan, masyarakat yang tahu betul soal asuransi hanya 17,84% atau 18 orang dari 100 orang, melek multifinance (pembiayaan) hanya 9,8%, melek dana pensiun 7%, penggadaian 14,85% dan paling rendah pemahaman soal pasar modal hanya 3,9% saja. Kondisi ini tentu menjadi latar belakang rendahnya tingkat literasi keuangan masyarakat. “Dampaknya, demand produk jasa keuangan di Indonesia rendah,” kata pria yang mengenakan baju batik itu.

Untuk itulah, OJK bertekad menaikkan demand produk jasa keuangan dengan memberikan stimulasi kepada semua kalangan. Mulai pelajar, mahasiswa, ibu rumah tangga, UKM hingga kalangan profesional. OJK, sambung Agus, memiliki tujuan dengn program tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya