SOLOPOS.COM - LISTRIK PRABAYAR -- Seorang petugas biro teknik listrik (BTL) sedang memasang meteran listrik prabayar beberapa waktu lalu. (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

Solo (Solopos.com) – Layanan listrik prabayar ternyata paling banyak diminati di kawasan pedesaan wilayah Soloraya seperti Sumberlawang, Wonogiri dan Sragen timur.

LISTRIK PRABAYAR -- Seorang petugas biro teknik listrik (BTL) sedang memasang meteran listrik prabayar beberapa waktu lalu. Jenis layanan listrik ini ternyata banyak diminati di pedesaan. (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

Promosi BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang Kian Pesat saat Lebaran

Data PLN APJ Surakarta menyebut jumlah pelanggan listrik prabayar di UPJ Sumberlawang menempati urutan pertama, dengan jumlah pelanggan 6.319 pelanggan. Jumlah pelanggan di Sumberlawang mengalahkan jumlah pelanggan listrik prabayar di kawasan kota yang berkisar 5.000 pelanggan. Sedangkan dua UPJ di Wonogiri juga tercatat memiliki pelanggan listrik prabayar yang cukup besar. UPJ Wonogiri memiliki 3.891 pelanggan dan UPJ Jatisrono dengan 3.518 pelanggan.

Kendati banyak peminat, tidak semua kawasan siap lantaran agen penjualan pulsa lisrik prabayar belum merata. Pejabat Humas PLN APJ Surakarta, Soeharmanto, mengungkapkan permintaan listrik prabayar di pedesaan berlimpah. Dia mengakui tidak semua permintaan itu disepakati. Sebab, selain harus menunggu proses pendaftaran di PLN pusat, pihaknya juga harus memastikan kawasan tersebut terjangkau agen penjual pulsa. “Sebentar lagi, kami akan memasang listrik prabayar di Kecamatan Manyaran, Tirtomoyo dan Nguntoronadi. Semuanya di Wonogiri. Permintaan di Sragen pedesaan juga banyak,” beber dia, saat dihubungi Espos, akhir pekan lalu.

Menurut Soeharmanto, pelanggan listrik prabayar di pedesaan bergerak tumbuh karena masyarakat di kawasan itu mulai merasakan manfaat program ini. Khusus bagi masyarakat yang merantau ke kota besar, penggunaan listrik prabayar dapat menekan biaya listrik bulanan. Pelanggan prabayar tidak diwajibkan membayar batas minimal biaya listrik seperti pelanggan listrik pascabayar.

Hanya saja, persoalan agen penjual pulsa listrik masih menjadi kendala. Terkait hal itu, Soeharmanto mengatakan pihaknya akan mendorong perbankan yang selama ini melayani penjualan pulsa listrik untuk membuka agen di kawasan pedesaan. Akan lebih efektif jika pembukaan agen pulsa listrik dibarengi pembukaan unit bank yang melayani rekening tabungan maupun layanan keuangan lain. “Jadi layanan perbankan semakin merata di daerah. Selain memberi kemudahan masyarakat membeli pulsa listrik, juga menguntungkan karena masyarakat bisa menikmati layanan perbankan di daerahnya masing-masing,” pungkas dia.

Sebagai catatan, hingga saat ini, jumlah pelanggan listrik prabayar telah mencapai 48.652 pelanggan, atau baru mencapai hampir 5% dari total 1,012 juta pelanggan PLN APJ Surakarta.

tsa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya