SOLOPOS.COM - Calon penumpang Lion Air mengamuk di Bandara Soetta, Jumat (20/2/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Muhammad Iqbal)

Lion Air delay selama beberapa hari sehingga penumpang emosi dan melakukan tindakan anarkistis.

Solopos.com, JAKARTA – Kerusakan beberapa fasilitas bandara akibat emosi dan tindakan anarkis penumpang Lion Air sejak Rabu (18/2/2015) merugikan PT Angkasa Pura II (Persero) hingga Rp100 juta.

Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI

Beberapa tindakan anarkis yang dimaksud antara lain memecahkan kaca di beberapa titik Terminal 1 dan 3, perusakan komputer check in di terminal 1, penutupan pintu masuk check in counter ke arah meeting point di Terminal 3, serta pemblokiran curbside di Terminal 1B.

“Selain itu ada juga ancaman lebih lanjut berupa pembakaran dan pemblokiran runway dan apron,” kata Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Budi Karya Sumadi dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu (22/2/2015).

Ia mengatakan tindakan tersebut dilatarbelakangi oleh emosi dan kemarahan penumpang yang menunggu terlalu lama tanpa adanya suatu kepastian tentang penerbangan mereka, hingga terjadi penumpukan penumpang di Terminal 1A, 1B, dan 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

“Kondisi penumpang juga memprihatinkan, ada yang sakit bahkan pingsan, dan pada saat itu tidak ada satu pun petugas Lion di bandara yang bisa memberikan kejelasan pada mereka,” tutur dia.

Selanjutnya, pihak AP II akan mendalami isi perjanjian mereka dengan pihak Lion Air terkait sanksi yang akan dikenakan terhadap maskapai berlogo singa tersebut.

“Kalau tercantum di dalam perjanjian sebagai tanggung jawab Lion Air maka kami akan minta mereka menanggung biaya perbaikan fasilitas, tapi kalau tidak biaya perbaikannya akan diurus asuransi,” tutur Budi.

Budi mengakui keterlambatan beberapa penerbangan hingga tiga hari baru kali pertama dihadapi oleh Angkasa Pura II.

“Bahkan keterlambatan penerbangan yang berlanjut ke hari Kamis [19/2/2015] dan Jumat [20/2/2015] itu menyebabkan terganggunya kegiatan maskapai lain seperti Sriwijaya Air dan Air Asia,” kata dia.

Ia menuturkan karena terjadi penumpukan penumpang dan kekacauan di Terminal 1B (tempat pemberangkatan Sriwijaya Air) dan Terminal 3 (tempat penerbangan Air Asia), maka penerbangan kedua maskapai tersebut harus dipindahkan ke Terminal 2.

Seperti diketahui sejak Rabu, puluhan penerbangan Lion Air mengalami keterlambatan bahkan pembatalan karena rusaknya enam pesawat milik maskapai tersebut akibat berbagai faktor seperti serangan burung (bird strike), Foreign Object Debris (FOD), dan perbaikan teknis (maintenance).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya