SOLOPOS.COM - KERAJINAN KAYU--Beberapa hasil kerajinan dari limbah kayu produksi UD Kelapa Budaya , Klaten dipamerkan dalam pameran Rakesnas Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) di Megaland, Purwosari, Solo. (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/SOLOPOS)

KERAJINAN KAYU--Beberapa hasil kerajinan dari limbah kayu produksi UD Kelapa Budaya , Klaten dipamerkan dalam pameran Rakesnas Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) di Megaland, Purwosari, Solo. (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/SOLOPOS)

Bentuknya unik, cantik dan menarik. Warnanya yang berwarna-warni pun membuat mata tertarik buat melirik. Kap lampu hias buatan Kelapa Budaya Klaten itu bukan sembarang tutup lampu hias. Terbuat dari limbah atau sisa kayu dari industri mebel besar, kini telah disulap menjadi barang yang berpotensi ekspor.

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

Salah seorang karyawan UD Kelapa Budaya, Ahmad Sugiarso, saat ditemui Solopos.com, Senin (9/4/2012) di Solo menyampaikan produk-produk handicraft itu rata-rata terbuat dari limbah kayu sonokeling dan kayu glugu. “Hampir semua produk ini dibuat dari limbah yang kami ambil dari industri mebel besar di sekitar Klaten,” kata Ahmad.

Tidak hanya untuk kap lampu hias, limbah kayu itu juga dibuat beragam produk seperti, tempat sampah, kotak tisu, nampan, alas buku dan Al-Quran, tempat payung, tempat sendok, asbak dan nampan buah. “Pokoknya ada 75 macam produk.”

Produk-produk yang dibuat UD Kelapa Budaya, memang berpotensi menembus pasar ekspor. “Hal ini terbukti dari banyaknya permintaan dari asing saat kami mengikuti pameran. Tapi, kami belum bisa memenuhi permintaan karena keterbatasan sumber daya. Dan biasanya mereka mintanya dalam jumlah banyak dengan target tertentu,” imbuh Ahmad.

Dengan demikian, lanjut Ahmad, produk handicraft produksinya masih terbatas di pasar domestik. Seperti, Jakarta, Surabaya, Bogor, Medan, Jogja dan sekitarnya.

Di sisi lain, biar menarik dan bernilai lebih tinggi , Ahmad kerap memakai anyaman, lidi dan kain kasa sebagai tambahan aksen dalam produk olahan limbah mebel ini. “Seperti untuk kap lampu hias, rangka kayu dipadukan dengan kain kasa berwarna-warni agar menciptakan efek warna saat lampu menyala,” kata dia.

Produk handicraft asli Klaten ini dijual pada kisaran harga Rp25.000 hingga Rp350.000. Angka ini, tentunya sangat menguntungkan. “Ya, memang sangat menguntungkan karena hanya terbuat dari limbah yang harganya tidak seberapa. Sekali beli limbah, tentu dalam jumlah yang banyak dengan harga terjangkau. Di sini, kami lebih menawarkan produk kreatif.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya