SOLOPOS.COM - Unjuk rasa di Libya (AFP)

Unjuk rasa di Libya (AFP)

TRIPOLI–Otoritas Libya telah menangkap sedikitnya 50 orang terkait pembunuhan Duta Besar Amerika Serikat untuk Libya Christopher Stevens pekan lalu. Beberapa pelaku yang ditangkap diketahui berasal dari luar Libya.

Promosi BRI Kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa Melalui Program Desa BRILiaN 2024

“Jumlah orang yang ditangkap mencapai 50 orang,” ujar Presiden Kongres Nasional Libya, Mohammed al-Megaryef, dalam wawancara dengan CBS News dan dilansir AFP, Senin (17/9//2012).

Dubes Stevens dan 3 staf diplomatiknya tewas dalam serangan para demonstran ke kantor Konsulat AS di Benghazi. Hasil pemeriksaan menunjukkan Stevens tewas akibat menghirup terlalu banyak asap setelah terjebak di dalam gedung konsulat yang terbakar. Dugaan sementara, di antara para demonstran terdapat kelompok militan yang menembakkan roket ke gedung konsulat tersebut.

Lebih lanjut, Megaryef menuturkan, serangan ke Konsulat AS didalangi oleh kelompok ekstremis dan militan asing yang berasal dari luar Libya. Sejumlah pelaku masuk ke Libya dari sejumlah negara, namun sebagian besar dari Mali dan Aljazair.

“Serangan itu direncanakan, sangat jelas, direncanakan oleh warga asing, oleh orang-orang yang masuk ke negara ini beberapa bulan lalu,” jelas Megaryef.

Sedangkan pelaku lainnya, yang sebagian besar warga Libya, lebih merupakan simpatisan. “Yang lainnya merupakan afiliasi dan mungkin simpatisan,” imbuhnya.

Pemerintah AS menerjunkan tim antiterorisme ke sejumlah negara Timur Tengah dan Afrika Utara pasca insiden yang terjadi di Konsulat AS di Benghazi, Libya. Tim marinir diterjunkan di Kedubes AS di Tripoli, Libya dan 2 kapal perang lainnya diterjunkan ke wilayah Yaman. Sedangkan seluruh staf Kedubes AS di Sudan dan Tunisia dievakuasi keluar dari negara tersebut demi alasan keamanan.

Unjuk rasa menentang film ‘Innocence of Muslims’ masih berlangsung hingga saat ini, tidak hanya di sejumlah negara Timur Tengah dan Afrika Utara. Namun juga meluas ke negara-negara lain seperti Indonesia, India, Bangladesh, dan sebagainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya