SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

DENPASAR-Bisnis jasa sewa kendaraan selama liburan natal dan tahun baru ini meningkat 100% dibandingkan tahun sebelumnya karena dipicu jumlah wisatawan domestik dan mancanegara yang total meningkat tahun ini mencapai 7 juta wisatawan ke Bali.

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

Nyoman Seniweca, Ketua Asosiasi Perusahaan Kendaraan Sewa Indonesia (Asperkindo) Bali mengatakan kendati terjadi peningkatan permintaan, tetapi tidak diiringi kenaikan volume unitnya, justru yang terjadi adalah peningkatan jumlah pengusaha baru yang bergelut pada jasa rental kendaraan.

“Tahun ini memang terjadi peningkatan, tetapi jumlah unitnya yang disewa tidak sampai mencapai di luar kapasitas unit yang tersedia, karena banyaknya muncul pengusaha baru yang bergerak di jasa rental kendaraan,” ungkapnya hari ini Kamis (27/12/2012).

Untuk kenaikan harga selama musim ramai sewa kendaraan ini, Seniweca menyebutkan terjadi kenaikan sekitar 20% hingga 50% selama kurun waktu sejak tanggal 20 Desember 2012 lalu hingga puncaknya menjelang tahun baru sampai dengan selang 2 minggu setelah tahun baru.

Ia menjelaskan pengusaha jasa rental kendaraan baru yang sebagian besar belum terdaftar sebagai anggota Asperkindo dan Persatuan Angkutan Pariwisata Bali (Pawiba) itu memperoleh pangsa pasar yang dominan dari wisatawan, sedangkan mereka yang tergabung dalam asosiasi  rata-rata hanya mendapatkan pasar sekitar 20% hingga 30%.

Hal tersebut, menurutnya dikarenakan ketidaktegasan regulasi dan pada satu sisi permintaan pasar yang demikian besar menjadi peluang munculnya usaha rental kendaraan milik pribadi yang disewakan. Ia mengkhawatirkan jika kemudian pengusaha baru yang memiliki usaha yang dijadikan sampingan hanya akan merugikan usahanya karena belum memperhitungkan biaya perawatan dan belum mampu memenuhi konsumen jika sewaktu-waktu terjadi permintaan yang melonjak karena kapasitas armada yang terbatas.

Pemilik jasa rental kendaraan Bali Midori Kadek Adnyana menuturkan meski hanya memiliki status ijin usaha, ia tetap mempertimbangkan permintaan konsumen yang begitu besar terutama pada musim-musim ramai seperti tahun baru ini. Bahkan, dari jumlah armada totalnya yang berjumlah 15 unit, permintaan yang membludak, mengharuskannya untuk mengoper permintaan rental kendaraan kepada relasinya yang lain.

“Mau tidak mau karena permintaan yang begitu banyak, kapasitas terbatas, terpaksa harus kami oper ke yang lain,” ujarnya.

Tercatat dari beberapa permintaan sewa kendaraan, jenis Multi Purpose Vehicle (MPV) masih mendominasi diantaranya Toyota Avanza, Kijang Innova, Daihatsu Xenia dan Suzuki APV. Sedangkan, untuk pasar kendaraan mewah, meski tidak begitu banyak, tetapi peminatnya tetap ada, yakni sekitar 10%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya