SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sendai –– Level radiasi meningkat 10 kali lipat dalam sehari di wilayah laut dekat PLTN Fukushima, Jepang. Para pekerja di PLTN terus berjuang menstabilkan pembangkit listrik yang lumpuh tersebut.

Kadar yodium-131 yang terdapat di Samudera Pasifik yang berasal dari PLTN Fukushima terdeteksi 1.250 kali lebih tinggi dari batas normal. Level tersebut sangat berbeda jauh jika dibandingkan dengan pemeriksaan hari Selasa (22/3) sebesar 126 kali dan Kamis (24/3/2011) sebesar 145 kali lebih tinggi.

Promosi Jelang Lebaran, BRI Imbau Nasabah Tetap Waspada Modus Penipuan Online

“Ini adalah level yang relatif tinggi,” ujar pejabat Badan Keamanan Nuklir Jepang, Hidehiko Nishiyama saat merilis hasil tes kepada media setempat, Jumat (25/3/2011). Tes dilakukan oleh pihak operator Tokyo Electric Power Company (TEPCO).

Mengenai dampak penyebaran radioaktif ini, Nishiyama menambahkan, kadar radioaktif berkurang karena menyebar ke laut. Selain akibat pasang surut dan gelombang laut, kadarnya akan terserap oleh rumput laut dan makhluk laut yang ada.

Selain itu, menurutnya, zat yodium-131 akan meluruh dalam waktu delapan hari. Jadi, ketika produk-produk laut tersebut dikonsumsi, maka kadarnya telah berkurang.

“Pada saat orang memakan produk laut, kadarnya cenderung berkurang secara signifikan,” terangnya.

Terhadap hal ini, pihak Greenpeace ikut melakukan pemantauan di sekitar wilayah PLTN Fukushima. Mereka menilai, pemerintah Jepang cenderung mengabaikan risiko dan dampak kontaminasi radioaktif.

“Kami harus ke Fukushima untuk mengamati langsung dampak krisis ini, serta untuk menyediakan sejumlah pandangan independen terkait kontaminasi radioaktif yang terjadi,” ujar penasihat keamanan radioaktivitas, Jan van de Putte.

detik.com



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

Cerita Peserta Demo May Day di DPRD Jateng yang Dipukuli Petugas

Cerita Peserta Demo May Day di DPRD Jateng yang Dipukuli Petugas
author
Abdul Jalil Rabu, 1 Mei 2024 - 21:47 WIB
share
SOLOPOS.COM - Seorang korban sekaligus mahasiswa peserta aksi massa, Aziz Rahmat. (Solopos.com/Adhik Kurniawan).

Solopos.com, SEMARANG – Aksi Hari Buruh Internasional atau May Day di depan Kantor DPRD Jawa Tengah (Jateng), diwarnai kericuhan pada Rabu (1/4/2024). Sejumlah mahasiswa tampak tersungkur dan terluka saat polisi anti huru-hara dikerahkan dan water cannon ditembakkan.

Seorang korban sekaligus mahasiswa peserta aksi massa, Aziz Rahmat, menceritakan sebelum kericuhan itu para peserta hanya ingin membuka pintu gerbang dan menyuarakan aksi di halaman area DPRD Jateng. Namun karena tak diberi izin, saling dorong pun terjadi hingga akhirnya polisi mengerahkan polisi anti huru-hara dan mobil water cannon.

Promosi Jelang Lebaran, BRI Imbau Nasabah Tetap Waspada Modus Penipuan Online

“Tapi yang kami dapatkan, saya dipukul. Bahkan baju saya ditarik [hingga sobek], kepala saya dipukul, saya dicakar dan ditarik-tarik,” kata Aziz di lokasi kejadian.

Saat kericuhan itu terjadi, Aziz juga melihat teman-teman lainya mendapat kekerasan serupa. Oleh karena itu, ia mempertanyakan kehadiran polisi yang seharusnya memberi keamanan malah memberi kekerasan.

Koran Solopos

“Polisi katanya menjaga, kami hanya ingin masuk ke pelataran [DPRD Jateng] tapi represif yang kami dapatkan,” akunya.

Sejauh ini, pasca kericuhan, masih belum diketahui berapa banyak korban dari peserta aksi massa. Adapun saat berita ini ditulis, aksi di depan Kantor DPRD Jateng itu telah selesai.

“Kami belum tahu pasti jumlah, akan kami hitung lagi berapa korbannya,” tutupnya.

Emagazine Solopos

Diberitakan sebelumnya, aksi demonstrasi yang digelar dalam rangka Hari Buruh Internasional atau May Day di depan kantor DPRD Jawa Tengah (Jateng), diwarnai kericuhan, Rabu (1/5/2024). Sejumlah mahasiswa pun tampak terluka karena terhempas dari mobil komando saat water canon ditembakkan oleh aparat kepolisian.

Kericuhan tersebut terjadi sekitar pukul 15.30 WIB, kala itu, suasana di depan kantor DPRD Jateng mulai memanas lantaran peserta aksi terus memaksa merangsek ke dalam halaman dengan mendorong gerbang atau pintu masuk. Akhirnya, aparat kepolisian mengerahkan polisi anti huru-hara dan menembakkan water cannon untuk memecah kerumunan.

Interaktif Solopos


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Begini Cara Prilly Latuconsina Promosi Film Temurun

Begini Cara Prilly Latuconsina Promosi Film Temurun
author
Newswire , 
Astrid Prihatini WD Rabu, 1 Mei 2024 - 21:30 WIB
share
SOLOPOS.COM - Prilly Latuconsina. (Instagram @prillylatuconsina96)

Solopos.com, SOLO-Produser eksekutif film drama horor Temurun Prilly Latuconsina sibuk mengotak-atik taktik menjelang promosi film terbarunya di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta pada 11 Mei dan Bali pada 18 Mei mendatang. Simak ulasannya di kabar artis ini.

Bahkan, perempuan 27 tahun itu mengaku sudah siap membalut tema horor dalam film Temurun dengan promosi kesehatan jantung lewat ajang lomba lari santai (fun run) sejak hari pertama syuting.

Promosi Jelang Lebaran, BRI Imbau Nasabah Tetap Waspada Modus Penipuan Online

“Jadi hari pertama syuting, produser-produser kumpul-kumpul nih di lokasi kan, ada aku, Umay [Shahab] sama Ibu Yahni [Damayanti]. Terus kami enggak sengaja obrolin ide “seru tuh kalau bikin kegiatan lari karena judul filmnya Temu-Run kan? Eh direspons juga sama yang lain karena kebetulan kami memang lagi senang olah raga lari,” kata Prilly saat konferensi pers peluncuran cuplikan dan poster resmi film Temurun di Jakarta, Rabu (1/5/2024).

Koran Solopos

Prilly Latuconsina mengatakan kesehatan jantung penonton juga akan diuji saat penonton menonton film horornya, maka para produser eksekutif (Prilly dan Yahni) dan produser (Umay) sepakat dengan gagasan merancang taktik promosi Temurun sembari mengadakan kegiatan Fun Run.

Apalagi, pada cuplikan film Temurun juga ada adegan di mana aktornya tampak berlari-larian. Sehingga kenapa adegan itu tidak diwujudkan sekalian dalam materi promosi film mereka.

“Jadi di Temu-Run, peserta akan dibawa ikut berlari juga dari hal-hal yang buruk. Lari-lari nanti juga akan mendapatkan pengalaman horor, tapi nanti akan seperti apa, silakan ikutan nanti 11 Mei di GBK dan 18 Mei di Bali, pendaftarannya sudah dibuka, caranya bisa dicek di Instagram ya,” kata Prilly dikutip dari Antara pada Rabu (1/5/2024).

Emagazine Solopos

Film horor Temurun akan ditayangkan bioskop seluruh Indonesia mulai 30 Mei 2024. Sesuai judulnya, kata produser Umay Shahab, film itu memiliki pesan yang sama bahwa apapun perbuatanmu, itu akan berdampak turun-temurun kepada keturunan-keturunan kamu yang berikutnya.

Naskah film itu ditulis oleh Vontian Suwandi dan disutradarai oleh Inarah Syarafina, sekaligus menjadi debut perdananya dalam pembuatan film panjang. Sebelum menjadi sutradara, Inarah merupakan asisten sutradara dari Umay Shahab pada satu judul film produksi Sinemaku Pictures.

Interaktif Solopos


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Resmi! Hari Jadi Gunungkidul Berubah 4 Oktober, Sebelumnya 27 Mei

Resmi! Hari Jadi Gunungkidul Berubah 4 Oktober, Sebelumnya 27 Mei
author
Abdul Jalil Rabu, 1 Mei 2024 - 21:21 WIB
share
SOLOPOS.COM - pemandangan Puncak Segoro Gunungkidul. (IG @puncaksegoro)

Solopos.com, GUNUNGKIDUL – Hari Jadi Kabupaten Gunungkidul secara resmi berubah. Saat ini Hari Jadi Gunungkidul berubah menjadi 4 Oktober, sedangkan sebelumnya pada 27 Mei.

Dalam sidang paripurna DPRD Kabupaten Gunungkidul pada Selasa (30/4/2024), Panitia Khusus (Pansus) III DPRD telah memberikan persetujuan formal atas rancangan peraturan daerah (Raperda) hari jadi tersebut.

Promosi Jelang Lebaran, BRI Imbau Nasabah Tetap Waspada Modus Penipuan Online

Kepala Disbud Gunungkidul, Chairul Agus Mantara, mengatakan paska penandatanganan nota persetujuan antara DPRD Gunungkidul dengan Bupati maka hari jadi Gunungkidul telah sah berubah menjadi 4 Oktober.

“Kami berencana akan merilis dengan berbagai macam agenda baik budaya maupun olah raga Oktober nanti. Semoga tidak terbentur dengan agenda Pilkada 2024,” kata Agus dihubungi, Rabu (1/5/2024).

Koran Solopos

Dalam laporan Pansus III DPRD, penelusuran dan pengkajian kembali selama tiga tahun terakhir mengenai sejarah Kabupaten Gunungkidul memunculkan fakta-fakta yang menjadi dasar perubahan hari jadi Gunungkidul.

Pertama, nama Gunungkidul telah disebut sebelum kerajaan Mataram Islam berdiri pada abad 17 sekalipun belum menunjuk pada suatu kesatuan daerah administratif; Kedua, pada tanggal 13 Februari 1755 terjadi perjanjian Giyanti yang menyebabkan Mataram Islam pecah menjadi dua bagian yaitu kasunanan dan kasultanan.

Ketiga, pada tanggal 27 September 1830 perjanjian Klaten menyepakati batas wilayah Kasunanan Surakarta dan kasultanan Yogyakarta yang ditandatangani di Surakarta tanggal 12 Rabiulakhir tahun Dje (jawa) 1758 (1 Oktober 1830) dan di Yogyakarta tanggal 16 Rabiulakhir Tahun Dje (jawa) 1758 (4 Oktober 1830).

Emagazine Solopos

Adapun isi perjanjian tersebut adalah kesepakatan bahwa wilayah Pajangan dan Sukowati masuk wilayah Surakarta Hadiningrat, sedangkan Mataram dan Gunungkidul masuk wilayah Yogyakarta Hadiningrat.

Berdasarkan kajian sejarah, penandatanganan Perjanjian Klaten di Yogyakarta pada tanggal 4 Oktober 1830 menjadi titik tolak terbentuknya Kabupaten Gunungkidul. Oleh karena itu, Hari Jadi Kabupaten Gunungkidul dilakukan perubahan dari tanggal 27 Mei menjadi tanggal 4 Oktober.

 

Interaktif Solopos

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Sah! Hari Jadi Gunungkidul Diperingati Setiap 4 Oktober



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories