SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Probolinggo–Gunung Bromo, Senin (29/11) pagi masih mengalami erupsi. Aktivitas vulkanik gunung berapi itu kian hari kian meningkat dan terus menyemburkan material vulkanik berupa kerikil, abu, pasir, dan gas.

Bahkan semburan asap tebal berwarna abu-abu kehitaman dengan ketinggian 1.000 meter terus keluar dari dalam kawah Gunung Bromo menuju ke arah barat daya (Malang) dan barat (Pasuruan). Selain erupsi, deformasi gunung yang sangat eksotik ini juga terus terjadi.

Promosi Direktur BRI Tinjau Operasional Layanan Libur Lebaran, Ini Hasilnya

Ketua Tim Tanggap Darurat Gunung Bromo Gede Suwantika, yang juga Kabid Pengamatan Gempa Bumi dan Gerakan Tanah PVMBG Bandung mengakui adanya peningkatan aktivitas Bromo. Meski begitu, letusan tetap belum membahayakan penduduk sekitar.

Walau belum membahayakan, penduduk diminta selalu waspada terhadap kemungkinan-kemungkinan terburuk. Soalnya, letusan besar bisa sewaktu-waktu terjadi.

“Saat ini kondisi gunung terus mengalami deformasi, selain terjadi erupsi yang terus menerus” kata Gede Suwantika.

Sementara itu, dari pantauan PVMBG di Pos Pengamatan Gunung Bromo di Cemorolawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Probolinggo dari pukul 00.00-06.00 WIB, Gunung Bromo telah mengalami gempa vulkanik 8 kali dengan amplitudo 36 mm dan tremor terus menerus dengan amplitudo 35 mm.

inilah/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya