SOLOPOS.COM - Almarhum Letnan Satu (Lettu) Anumerta Marinir Muhammad Iqbal. (Antara)

Solopos.com, KENDARI—Almarhum Letnan Satu (Lettu) Anumerta Marinir Muhammad Iqbal yang gugur akibat serangan kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua, Sabtu (26/3) sore dikenal baik dan saleh.

Alung Faisal, 21, sepupu korban saat ditemui di rumah duka di Desa Anggotoa, Konawe, Sulawesi Tenggara, Senin (28/3/2022), bercerita sosok almarhum semasa hidup selalu berbuat baik kepada keluarga. “Almarhum rajin salat, baik sekali sama keluarga, penampilannya biasa-biasa saja, tidak sombong,” katanya sambil menahan kesedihan.

Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan

Dia mengaku, bersama keluarga merasa sangat sedih atas meninggalnya Lettu Anumerta Marinir Muhammad Iqbal yang gugur akibat serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya di Papua, Sabtu (26/3) sore, dengan menggunakan pelontar granat.

Baca Juga: Berduka, Warga Desa Konawe Berjejer Tunggu Jenazah Marinir dari Papua

“Kami sangat kehilangan sekali, bahkan ibunya kemarin pas dengar kabar sepupu meninggal langsung pingsan, bapak almarhum tahan air mata,” kata dia.

Senada dengan Kaka, ipar almarhum bernama Kaharuddin saat ditemui seusai pemakaman di Desa Anggotoa, Kecamatan Wawotobi, Kabupaten Konawe, mengatakan adik iparnya merupakan sosok yang sangat baik.

“Kalau di mata keluarga almarhum itu jujur sangat-sangat istimewa. Selain itu almarhum juga sebagai penopang keluarga, keluarga sangat sayang mencintai almarhum,” katanya.

Baca Juga: Enam Prajurit Marinir Korban Penembakan KKB di Nduga Papua Dievakuasi

Dia mengaku, yang berkesan dari almarhum semasa hidupnya yakni sangat perhatian dengan keluarga bukan hanya kepada orang tua, tetapi saudara, keponakan bahkan kepada sepupunya.

Kaharuddin juga bercerita almarhum sering menelepon saat menjalankan tugas hanya untuk menanyakan kabar dan mengkonfirmasi apakah sudah makan atau belum.

“Meski sibuk apa pun beliau sering sempatkan diri menelepon keluarga, hampir setiap hari. Pagi sebelum kejadian malam itu, kita sudah menelepon dengan almarhum,” tutur dia.

Baca Juga: Pos Marinir Diserang KKB, 2 Anggota Gugur dan 8 Terluka Dievakuasi

Dia menjelaskan, almarhum merupakan anak keempat dari empat orang bersaudara pasangan dari Hartini yang berprofesi sebagai guru dan Maris yang bekerja sebagai petani bahkan serabutan.

Selain itu, dia bercerita almarhum memang bercita-cita menjadi seorang prajurit TNI sejak kecil.

“Memang cita-cita almarhum itu sejak kecil ingin menjadi tentara, itu masih zaman SD, TK bahkan sampai SMP itu kalau lewat penjual kokek-kokek [penjual mainan anak-anak] itu berapa yang lewat, itu yang singgah dan selalu hanya beli mainan tentara-tentara itu,” katanya.

Baca Juga: Besok, 8 Jenazah Korban KKB Papua Dipulangkan ke Daerah Asal

Jenazah almarhum Letnan Satu (Lettu) Anumerta Marinir Muhammad Iqbal yang gugur akibat serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua, Sabtu (26/3) sore lalu dimakamkan dipermakaman umum keluarga sekitar 30 meter di belakang rumah duka.

Pemakaman dilakukan secara militer yang dipimpin langsung Komandan Lantamal (Danlantamal) VI Makassar Laksamana Pertama TNI Benny Sukandar.

Kedua orang almarhum Hartini dan Maris turut menyaksikan pemakaman anak keempat mereka yang lahir pada 26 November 1994. Tak hanya itu, calon istri almarhum Jasinta Firda Pertiwi juga menyaksikan pemakan orang yang dicintainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya