SOLOPOS.COM - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kedua dari kanan) memeluk calon presiden yang diusung Nasdem pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 Anies Baswedan (kedua dari kiri) saat Deklarasi Calon Presiden Republik Indonesia Partai NasDem di NasDem Tower, Jakarta, Senin (3/10/2022). (Antara/Reno Esnir)

Solopos.com, JAKARTA — Lembaga Survei, New Indonesia Research & Consulting, menyebut elektabilitas Nasdem mengalami penurunan hingga di bawah ambang batas parlemen atau parliamentary threshold. Penurunan elektabilitas Nasdem itu terjadi seusai mengumumkan dukungan kepada Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) 2024.

“Setelah resmi men-capres-kan Anies, elektabilitas Nasdem makin terpuruk hingga di bawah parliamentary thresold,” ujar Direktur Eksekutif New Indonesia Research & Consulting, Andreas Nuryono, dalam siaran pers, Sabtu (22/10/2022).

Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini

Ia menyebut elektabilitas Nasdem saat ini sekitar 3,8 persen, yang artinya turun di bawah ambang batas parlemen sekitar 4 persen. Keputusan Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres disebut menimbulkan guncangan internal di tubuh partai tersebut. Sejumlah kader dan pengurus di daerah banyak yang menyatakan mundur dari partai yang dipimpin Surya Paloh tersebut.

Meski demikian, tren penurunan elektabilitas Nasdem disebut sudah terjadi sejak Rakernas Nasdem yang memutuskan tiga nama capres yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Andika Perkasa. Elektabilitas Nasdem semakin tergerus ketiga nama capres diputuskan yakni pada Anies.

Pada bulan Februari 2022, elektabilitas Nasdem masih berada di atas ambang batas parlemen yakni 5,3 persen. Namun pada Juni 2022, elektabilitas Nasdem turun menjadi 4,4 persen dan Oktober menjadi 3,8 persen.

Baca juga: Survei LSI: 80,9% Warga Jakarta Puas dengan Kinerja Anies

“Nasdem merupakan salah satu partai pendukung Jokowi sejak periode pertama, dan berada di kubu Ahok pada Pilkada DKI Jakarta,” ujar Andreas.

Sekarang, kata dia, Nasdem masih menjadi bagian dari koalisi pemerintahan Jokowi. Meskipun ada desakan agar Nasdem mundur mengingat Anies dianggap sebagai figur sentral kekuatan oposisi terhadap Jokowi.

Sementara itu, PDI Perjuangan sebagai partai utama pengusung Jokowi masih unggul dengan elektabilitas 18,3 persen. Gerindra berada pada peringkat kedua sebesar 13,0 persen, disusul oleh Partai Golkar 7,7 persen, PKB 7,1 persen, dan PSI 5,7 persen. Sedangkan partai oposisi, menuru hasil survei New Indonesia berada di papan tengah mulai dari Partai Demokrat dengan 5,5 persen dan PKS 5,2 persen.

Baca juga: Di Hadapan Elite Parpol, Jokowi: Jangan Sembarangan Memilih Calon Presiden

Survei New Indonesia Research & Consulting ini dilakukan sejak tanggal 11-17 Oktober 2022 terhadap 1.200 orang yang mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Metode survei adalah multistage random sampling dengan margin of error plus minus 2,89 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya