SOLOPOS.COM - Ilustrasi garis polisi (Dok)

Ledakan di Makassar, Senin (3/8/2015), menewaskan 2 orang. Satu di antaranya penghuni rumah.

Solopos.com, MAKASSAR — Polisi masih melakukan penyelidikan kasus ledakan yang berasal dari bom detonator yang dibuat oleh Hj Ramlah. Nama ini merupakan satu dari dua orang yang tewas dalam ledakan di Perumahan Puri Patte’ne Permai Makassar, Senin (3/8/2015).

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

Berdasarkan pantauan, sejak Senin pukul 22.00 Wita hingga saat ini, garis polisi yang dipasang di Blok C Nomor 11, Perumahan Puri Patte’ne Permai, Kelurahan Sudiang, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, belum dicabut. Petugas kepolisian masih memadati lokasi ledakan yang menewaskan dua orang yaitu Hj Ramlah, 55, dan Sania, 36.

Tim Detasemen Gegana Brimob Polda Sulsel masih sibuk mengambil satu per satu serpihan ledakan guna dijadikan barang bukti untuk pengusutan kasus ledakan di tengah perumahan warga itu. Polisi juga mengamankan sejumlah detonator dan bubuk yang diduga sebagai mesiu bahan baku bom yang biasanya digunakan nelayan membuat bom ikan.

“Kita akan dalami kasus ini. Dari mana korban ini mendapat bahan baku bom detonator dan ke mana bom detonator ini dijual,” kata Kapolda Sulselbar Irjen Polisi Anton Setiadji, Selasa (4/8/2015), seperti dikutip Solopos.com dari Okezone.

Menurut Anton, Hj Ramlah yang menjadi salah satu korban tewas imempunya keahlian membuat bom detonator non-elektronik. Senin malam, Anton juga telah keluarkan pernyataan dengan memastikan ledakan itu berasal dari bom detonator (bomdet) non-elektronik yang dibuat Hj Ramlah.

“Berdasarkan keterangan saksi-saksi yang dihimpun dari lokasi kejadian dan keterangan dari labfor diketahui Hj Ramlah didampingi perempuan Sania itu tengah membuat bomdet,” ujar Irjen Anton Setiadji.

Andi Sukmawati, seorang warga yang tinggal di perumahan itu, tepatnya di Blok C No. 4, mengatakan tidak pernah mengenal penghuni rumah tersebut, termasuk Hj. Romlah. Dia bahkan tidak pernah tahu bahwa penghuni rumah itu seorang perempuan.

Awalnya saya kira laki-laki, ternyata perempuan, baru tahu setelah Pak Polisi bilang. Dia tidak pernah bergaul, sama sekali tidak pernah,” katanya seperti ditayangkan Metro TV, Selasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya