SOLOPOS.COM - Ilustrasi layanan pegawai PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). (JIBI/Solopos/Dok.)

Lebaran 2016, masa mudik Lebaran konsumsi listrik di Soloraya naik 20%.

Solopos.com, SOLO–Perusahaan Listrik Negara (PLN) Area Surakarta memprediksi kebutuhan listrik saat musim mudik Lebaran naik hingga 20% yang disumbang dari kalangan rumah tangga. Kenaikan paling tinggi biasanya terjadi di Wonogiri, Sragen, Jatisrono, dan Sukoharjo yang merupakan kantong mudik.

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

Asisten Manajer Jaringan PLN Area Surakarta, Ronny Afrianto, menyampaikan beban puncak listrik di Soloraya saat ini adalah 680 MW untuk malam dan 580 MW saat siang. Di awal Ramadan ini kenaikan konsumsi listrik belum terlalu terlihat. Meski begitu, dia mengatakan sejauh ini kebutuhan listrik masyarakat masih bisa dipenuhi karena adanya surplus 200 MW.

“Saat arus mudik memang perlu diwaspadai mengenai penggunaan listrik yang rata-rata naik 20% di daerah kantong mudik. Namun kebutuhan ini tetap bisa dipenuhi karena menjelang Lebaran biasanya aktivitas industri berkurang,” ungkap Ronny kepada wartawan saat acara buka bersama di Legi & Resto, Selasa (8/6/2016).

Selain itu, pasokan listrik cukup karena sudah ada antisipasi sebelumnya. PLN juga menyediakan trafo mobil yang ditempatkan di masing-masing rayon sebanyak dua unit atau total ada 22 unit yang tersebar di 11 rayon. Trafo cadangan juga disediakan sebanyak 82 unit selama Ramadan.

Menurut dia, periode H-7 hingga H+7 tidak akan ada pekerjaan terencana sehingga tidak akan ada pemadaman listrik. Namun dia mengatakan apabila ada pemadaman biasanya terjadi secara incidental diluar rencana, seperti gangguan yang disebabkan oleh alam, pohon tumbang, pembangunan konstruksi, atau binatang.

Manager PLN Area Surakarta, Loenardo Buntoro, mengatakan ada satuan tugas (satgas) sebanyak 500 personel di Soloraya untuk merespons setiap gangguan yang ada secara cepat. Lebih lanjut, dia mengungkapkan pengajuan pemasangan baru saat ini bisa dilayani lebih cepat karena material sudah datang.

Dia menyampaikan penyusutan listrik di area Surakarta saat ini sebanyak 4,6% dari ideal 3%-4%. Namun jumlah penyusutan di masing-masing rayon berbeda, penyusuna yang banyak ada di rayon Jatisrono dan Sumberlawang dengan penyusutan hingga 10%. Penyusutan listrik ini terjadi karena ada pengambilan listrik secara ilegal. Oleh karena itu, pihaknya terus melakukan penertiban.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya