SOLOPOS.COM - Sejumlah warga memanfaatkan layanan berhenti merokok di Universitas Islam Batik (Uniba) Solo. (Septhia Ryanthie/JIBI/Solopos)

Layanan universitas, Uniba Solo menjadi universitas percontohan dalam layanan konseling berhenti merokok di Indonesia.

Solopos.com, SOLO–Anda seorang perokok berat namun ingin bisa segera berhenti dari kebiasaan tersebut? Cobalah datang ke Universitas Islam Batik (Uniba) Solo. Sebab mulai Selasa (19/1/2016), perguruan tinggi yang berada di Jl. K. H. Agus Salim No. 10 Solo tersebut, kini menyediakan layanan bagi yang ingin berhenti merokok melalui Klinik Berhenti Merokok yang dibuka di kampus tersebut.

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

Jadwal konsultasi berhenti merokok dalam sepekan ada tiga kali, yaitu Selasa, Rabu, dan Kamis, pukul 08.00 WIB sampai 14.00 WIB, dengan konsultan Krisnanda Aditya Pradana. Namun selain konsultasi berhenti merokok, klinik tersebut juga melayani konsultasi kesehatan umum setiap Jumat, pukul 08.00 WIB sampai 10.00 WIB, oleh dr. Ari Setyo Wibowo.

Ditemui wartawan seusai peresmian Klinik Berhenti Merokok, Rektor Uniba Solo, Endang Siti Rahayu, mengatakan dibukanya klinik tersebut merupakan bagian dari layanan Biro Bimbingan Konseling yang dibuka oleh Uniba.

“Dibukanya Klinik Berhenti Merokok ini sebagai tindak lanjut Uniba dalam rangka dibukanya Biro Bimbingan Konseling, di mana ini menjadi bagian atau salah satu persyaratan dibukanya Biro Bimbingan Konseling tersebut sebagaimana persyaratan dalam AIPT (Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi),” terang Endang, Selasa.

Endang mengungkapkan Uniba merupakan perguruan tinggi yang selama lima tahun terakhir ini ditunjuk oleh Pendidikan Tinggi (sekarang Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti)) untuk menjadi perguruan tinggi percontohan dalam program layanan konsultasi berhenti merokok. Setiap tahun selama lima tahun tersebut, Uniba mendapat kucuran anggaran dari pemerintah pusat untuk pelaksanaan program itu. “Sehingga dibukanya klinik ini juga merupakan bagian dari itu,” imbuhnya.

Endang menjelaskan Klinik Berhenti Merokok ini merupakan prioritas pertama karena diharapkan ke depan layanan akan bisa dikembangkan, misalnya untuk konsultasi masalah insomnia, stres, bahkan nantinya diharapkan dapat dikembangkan layanan pencegahan penyalahgunaan narkoba.

Di samping itu. Endang menegaskan, Uniba juga ingin ikut berpartisipasi menyukseskan program pemerintah tentang berhenti merokok. Layanan di klinik tersebut didukung konsultan ahli dan dokter yang sengaja direkrut Uniba untuk memberikan pelayanan kepada pasien secara optimal.

“Sasaran kami adalah masyarakat secara umum. Dan untuk mendapatkan layanan ini memang ada biayanya,” tandasnya.
Dalam kesempatan itu, seusai peresmian juga dilakukan praktik terapi berhenti merokok yang diikuti oleh beberapa dosen dan karyawan Uniba.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya