SOLOPOS.COM - LATIHAN UJIAN-Pelajar SD penyandang tuna netra membaca naskah soal dalam bentuk huruf Braille saat mengikuti latihan ujian nasional di YKAB, Solo, Rabu (25/4/2012). (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

LATIHAN UJIAN-Pelajar SD penyandang tuna netra membaca naskah soal dalam bentuk huruf Braille saat mengikuti latihan ujian nasional di YKAB, Solo, Rabu (25/4/2012). (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Tangan kiri Desi Devitasari meraba huruf braille yang tertulis dalam lembaran buku di hadapannya, Rabu (25/4/2012). Jari jemarinya terlihat lincah mengikuti alur huruf braille yang tertulis. Beberapa saat kemudian, tangan kanannya yang memegang regled terlihat menulis huruf braille di kertas putih lainnya.

Promosi BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit

Tak hanya Desi, Annisa Devi Niasari dan Wahid Nur Hidayat juga melakukan hal yang sama saat mengikuti latihan UN SD tingkat Kota Solo di salah satu ruang kelas SDLB A Yayasan Kesejahteraan Anak Buta (YKAB) Solo, Senin-Rabu (23-25/4/2012).

Di dalam sebuah ruang belajar berukuran sekitar 3 x 5 m, ketiga siswa itu terlihat berkonsentrasi penuh dengan soal dan lembar jawabnya masing-masing. Tak terdengar perbincangan sedikit pun di antara mereka ataupun perilaku mencurigakan layaknya siswa yang sedang menyontek saat ujian. Di hadapan ketiga siswa itu, dua orang pengawas ujian juga terlihat menjalankan tugas dengan baik.

Annisa mengungkapkan sebelum pelaksanaan latihan UN, ia sudah belajar. Ia pun mengaku tidak terlalu kesulitan ketika mengerjakan soal-soal latihan UN. “Soalnya gampang-gampang susah, tapi saya optimistis,” ujarnya.

Guru Kelas VI SDLB A YKAB, Supomo, mengungkapkan soal siswa penyandang tunanetra sama dengan soal siswa umum. Tapi sebelum ujian, soal diambil terlebih dahulu untuk ditulis dalam huruf braille.

Ia mengungkapkan untuk menulis soal matematika dalam huruf braille, dibutuhkan waktu sekitar enam jam. Sedangkan untuk soal Bahasa Indonesia butuh waktu sekitar lima jam.  “Soal matematika lebih lama menulisnya dalam huruf braille, karena banyak gambar,” jelasnya.

Satu lembar soal, terangnya, jika ditulis dalam huruf braille rata-rata menjadi lima lembar. Bahkan khusus soal Bahasa Indonesia, setelah ditulis dalam huruf braille menjadi 45 lembar.

Karena membaca huruf braille butuh waktu lebih lama, terangnya, peserta mendapatkan tambahan waktu 20 menit untuk setiap mata pelajaran. Selanjutnya, usai siswa mengerjakan soal dan menuliskan jawabannya dalam huruf braille, terangnya, pengawas ruang bertugas memindahkan jawaban siswa ke lembar jawab komputer.

Selain mengikuti latihan UN tingkat Kota Solo, ungkap Sopomo, siswa SDLB A YKAB Solo juga sudah beberapa kali mengikuti try out UN. Tujuannya untuk mempersiapkan siswa menghadapi UN, 7-9 Mei 2012.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya