SOLOPOS.COM - Ilustrasi Kota Solo dengan hotel-hotelnya (JIBI/Solopos/Dok.)

ilustrasi (Espos/Dwi Prasetya/dok)

Bagian bawah bangunan di Jl Gatot Subroto 89-103 kawasan Singosaren itu tertutup pagar dari papan. Tapi dari luar pagar, siapa pun bisa melihat bangunan dengan arsitektur unik itu akan memiliki lima lantai. Dari sebuah papan berbeda yang menyembul di balik pagar, tertera informasi mengenai bangunan ini, Hotel Acacia Inn.

Promosi Harga Saham Masih Undervalued, BRI Lakukan Buyback

Hotel yang berdasarkan informasi para pekerja merupakan salah satu investasi pengusaha Robby Sumampouw tersebut hanyalah satu dari banyak hotel yang bersiap meramaikan Kota Solo. Dan, bukan hanya Robby, sejumlah nama pengusaha pun menjadi investor hotel di Kota Bengawan.

Sebut saja Vonny Imelda Lukminto, putri bos Sritex, Lukminto, mengembangkan tidak hanya satu melainkan empat hotel dalam waktu dekat ini. Ada pula bos Konimex yang membangun sebuah hotel spektakuler, dengan 28 lantai. Pengusaha Mooryati Sudibyo pun tak ketinggalan berencana membangun hotel delapan lantai dengan konsep mengedepankan heritage.

Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi), periode 2008/2009, sempat menyebut ada 19 hotel segera dibangun di Solo. Enam di antaranya saat ini telah beroperasi, beberapa dalam proses pembangunan, dan sebagian besar memasuki tahap perizinan.

Dari jumlah tersebut, Solopos.com mencatat ada tambahan 1.535 kamar hotel, tambahan 55 lantai (550 kamar dengan asumsi 10 kamar/lantai), dan empat hotel yang belum jelas berapa jumlah lantai/kamarnya. Dengan perhitungan tersebut bisa dipastikan akan tersedia sedikitnya 2.500 kamar hotel baru di Solo.

Apakah tambahan kamar ini sesuai kebutuhan? Perbincangan Solopos.com dengan sejumlah pengurus PHRI Solo dan Badan Promosi Pariwisata Indonesia Solo (BPPIS) di sela-sela acara PHRI, di Hotel Arini, Jumat (18/5), memastikan tidak ada jawaban pasti atas pertanyaan itu. Pasalnya, meski telah mengklaim Solo sebagai kota MICE, belum diketahui berapa sebenarnya kebutuhan hotel di Solo.

“Tidak atau belum ada. Dari BPPIS baru kami gagas. Analisis kebutuhan hotel di Solo sangat dibutuhkan untuk membuat kebijakan mengenai investasi hotel. Agar investasi tidak justru menghancurkan pasar yang sudah ada,” kata Ketua BPPIS, Hidayatullah Al Banjari.

Menurut Hidayat, analisis data kebutuhan kamar hotel bisa diperhitungkan dari jumlah kunjungan wisatawan, lama tinggal di Solo, dan data okupansi kota dalam kurun waktu tertentu.

Anehnya, bagi investor perhitungan macam itu seolah diabaikan. Managing Director Group Hotel Sritex, Vonny Lukminto, menyampaikan optimismenya kehadiran empat hotel baru Sritex Group akan diterima pasar. “Terbukti, okupansi Lampion Hotel saat ini sekitar 80%,” kata dia, menyebut hotel yang telah beroperasi pertengahan semester II/2011.

Padahal, tak hanya Lampion Hotel, pihaknya juga bakal membangun tiga hotel lain; Holiday Inn Express Hotel (bintang 3/13 lantai), Holiday Inn Hotel (bintang 4), dan Grand Quality Hotel (bintang 4/19 lantai). Vonny menjawab normatif mengenai alasannya membangun hotel baru di Solo.

Menurut dia, pertambahan penduduk menjadi salah satu alasan hotel perlu di bangun di Solo. Semakin banyak maskapai menerbangi Bandara Adi Soemarmo menjadi alasan berikutnya. Selanjutnya, Vonny tergerak untuk ikut meramaikan MICE dengan menyediakan fasilitas MICE, berupa kamar dengan berbagai pilihan kelas dan fasilitas ruang meeting. “Semua hotel kami akan dilengkapi ruang meeting,” ujarnya.

Dengan jaringan yang kuat, pengelola hotel Sritex Group memang bisa bernafas sedikit lega karena tamu pasti ada. Pasalnya, tamu-tamu perusahaan kerap menyambangi Solo dan membutuhkan tempat menginap. Kendati demikian, Vonny menyebut banyak pula tamu di luar mitra Sritex yang menginap di Lampion Hotel. Apalagi, dia mengklaim selalu berusaha memberikan fasilitas dan layanan lebih dibandingkan kelas hotel itu sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya