SOLOPOS.COM - Mobil Labfor Polri terlihat di halaman Lapas Cebongan, Sleman, yang akhir pekan lalu diserbu sekelompok orang tak dikenal. Indonesia Police Watch meminta Polri segera membuat dan memublikasikan sketsa wajah tersangka pelaku agar masyarakat bisa membantu identifikasi. (JIBI/Harian Jogja/Gigih M Hanafi)

Mobil Labfor Polri terlihat di halaman Lapas Cebongan, Sleman, yang akhir pekan lalu diserbu sekelompok orang tak dikenal. Indonesia Police Watch meminta Polri segera membuat dan memublikasikan sketsa wajah tersangka pelaku agar masyarakat bisa membantu identifikasi. (JIBI/Harian Jogja/Gigih M Hanafi)

JAKARTA – Indonesia Police Watch (LSM IPW) meminta Polri segera membuat sketsa wajah salah satu dari 17 anggota “pasukan siluman ” yang menyerbu dan mengeksekusi mati empat tahanan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) II B, Cebongan, Sleman.

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

“Sketsa wajah itu kemudian dipublikasikan ke publik agar masyarakat dapat membantu memberikan informasi kepada polisi,” kata Ketua Presidium IPW, Neta S. Pane di Jakarta, Rabu.

Sketsa wajah itu bisa dibuat polisi dari keterangan saksi-saksi, sebab sebelum pasukan bertopeng menyerbu ke dalam Lapas, petugas portir sempat melihat ada dua orang yang meminta diizinkan masuk sambil memperlihatkan selembar surat dengan yang berlambangkan Kepolisian Daerah (Polda) DIY, katanya.

“Selain membuat sketsa wajah, polisi juga perlu membuat sketsa pasukan “penyerbu” yang menggunakan topeng tersebut. Dari sketsa ini akan bisa diketahui “pasukan penyerbu” itu berasal dari mana. Kebiasaan menggunakan peralatan dan menempatkan asesories, seperti granat di bagian tubuhnya bisa menjadi indikasi siapa sesungguhnya mereka,” kata Neta.

IPW memuji aparat kepolisian yang terus bekerja mengusut kasus penyerbuan Lapas Sleman. Bukti-bukti dan keterangan saksi-saksi terus dikumpulkan. Hanya saja publik menuntut agar polisi bekerja cepat sehingga kasus ini bisa terungkap dengan cepat, katanya.

“Untuk itu IPW mendesak Polri segera menurunkan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror untuk segera memburu pelaku dan segera menangkapnya. IPW yakin Polri sudah punya indikasi siapa pelaku penyerbuan tersebut. Untuk itulah sketsa wajah pelaku harus segera dibuat dan dipublikasikan ke publik,” kata Neta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya