SLEMAN — Kapolda DIY Sabar Rahardjo masih bungkam ditanya soal kelanjutan penanganan kasus penyerangan LP Cebongan, Sleman. Usai pertemuan dengan perwakilan warga NTT, Kapolda enggan ditemui wartawan.
“Bapak nanti ada rapat, kemarin kan sudah wawancara,” ujar AKP Sumarsih, salah satu staf Humas Polda DIY, Selasa (26/3/2013).
Promosi BRI Hadiahkan Mobil dan Logam Mulia kepada Pemenang Super AgenBRILink
Sampai ditunggu hingga pukul 19.00 WIB Kapolda tetap enggan menemui wartawan.
Hari ini Kapolda bertemu dengan perwakilan warga NTT di Jogja. Hasil dari pertemuan, Kapolda menjamin keamanan warga NTT.
Sejumlah warga terutama mahasiswa dari Nusa Tenggara Timur untuk sementara tidak diperbolehkan keluar di atas pukul 22.00 WIB demi keamanan meski sebenarnya sudah mulai kondusif.
Hal itu disampaikan Urbanus Renda, salah satu perwakilan mahasiswa asal NTT saat bertemu dengan Kapolda DIY, Brigjen Pol Sabar Rahardjo, Selasa (26/3/2013) siang. Kapolda sendiri sudah memberikan jaminan keamanan kepada warga dan mahasiswa NTT di DIY.
“Saya sudah agak lega mendengar sendiri dari Pak Kapolda akan jaminan itu, beliau tadi menyampaikan banyak. Termasuk segera melapor jika ada sesuatu dan berpesan untuk sementara jangan keluar di atas pukul 22.00 WIB dulu,” ungkap di Mapolda DIY kemarin.
Renda menambahkan pasca penembakan terhadap keempat tahanan yang juga warga NTT pihaknya menerima banyak pesan singkat terkait sweeping. Hanya saja itu banyak yang tidak terbukti dan ia bersama temannya mencoba untuk bersikap tenang. Meski demikian ada ratusan mahasiswa NTT yang mengungsi keluar kota atas tragedi ini.
“Teman-teman banyak yang pergi ke Semarang, Malang, dan kota-kota lain yang aman. Saya sendiri saja takut sampai sekarang, agak-agak gimana kalau keluar,” kata dia.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
