SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Gunung Anak Krakatau (volcano.si.edu)

Lampung (Solopos.com)-Lampung Selatan sebagai kabupaten yang paling dekat dengan Anak Krakatau, siap siaga mengantisipasi kemungkinan terburuk akibat aktivitas gunung tersebut yang meningkat tajam sejak medio September lalu. Bahkan, saat ini Krakatau telah berstatus siaga.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Kami telah berkoordinasi dengan semua dinas terkait. Bahkan hari ini kami telah melakukan rapat koordinasi antara lain dengan Dinas Kesehatan, Dinas PU, Satgas Penanggulangan Bencana,” ungkap Sekretaris Kabupaten Lampung Selatan, Sutono Kamis (6/10/2011).

“Pemerintah kabupaten menyiapkan satuan tugas (Satgas) yang ditempatkan di setiap kecamatan yang terdekat dengan Anak Krakatau. Juga disiapkan posko-posko tanggap darurat di desa-desa. Kami merekrut warga yang mau menjadi sukarelawan menjaga posko-posko tersebut,” lanjut Sutono.

Jumlah Satgas atau taruna tanggap bencana terlatih yang disiapkan menurut berjumlah 60 orang. Sedangkan tim kesehatan terlatih ada 12 personil yang bekerjasama dengan puskesmas yang ada di tiap kecamatan.

Posko-posko tersebut terletak di 42 titik. Masing-masing diberikan alat telekomunikasi berupa radio handy talky untuk menyebarkan informasi-informasi terbaru mengenai aktivitas Anak Krakatau.

Selain itu, sejak satu setengah bulan lalu para camat dan kepala desa sudah diinstruksikan untuk melakukan sosialisasi ke warga tentang kondisi Anak Krakatau yang kini menjadi siaga. “Selain itu juga para camat dan kepala desa itu harus membuat dan menyosialisasikan jalur-jalur evakuasi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.”

Selain itu, Sutono mengungkapkan, Pemkab Lampung Selatan telah menyiapkan gudang-gudang berisi stok makanan seperti mie instan. “Salain itu juga sudah disiapkan masker untuk penangkal debu vulkanik dan peralatan yang dibutuhkan untuk evakuasi. “Intinya, pihak kami telah siap untuk mengantisipasi bencana. Kami juga meningkatkan komunikasi dan informasi antar posko, sehingga bisa lebih mengantisipasi,” pungkasnya

Meski demikian, Sutono mengimbau masyarakat untuk tidak panik. “Karena aktivitas Anak Krakatau sekarang tidak akan menimbulkan tsunami atau gempa seperti tahun 1883 (saat Krakatau meletus), bahkan hingga 50 tahun ke depan,” ungkapnya.

Sebelumnya, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, kecil kemungkinan Anak Krakatau meletus dahsyat. Apalagi, sampai menimbulkan tsunami yang konon dikabarkan sampai Jakarta. VIVAnews

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya