SOLOPOS.COM - Lampu Kristal Masjid MA (Foto Dok)

Lampu Kristak Masjid MA

Lampu Kristal Masjid MA (Foto Dok)

JAKARTA–Lampu kristal senilai Rp950 juta yang terpasang di Masjid Al Mahkamah di Mahkamah Agung (MA) merupakan hasil sumbangan dari hakim di penjuru Indonesia. Di tengah minimnya gaji hakim, mereka mengumpulkan dana hingga Rp12,5 miliar untuk membangun masjid Al-Mahkamah. Salah satu kemegahan yang menonjol yakni lampu kristal dari Italia senilai Rp 950 juta yang menggantung di langit-langit masjid.

Promosi BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit

“Masak masjid nggak boleh bagus,” kata mantan Ketua Mahkamah Agung (MA) Harifin Tumpa kepada wartawan usai memimpin sidang kode etik di Komisi Informasi Pusat (KIP), Gedung Wisma ITC Jalan Abdul Muis, Jakarta, Senin (13/8/2012).

Saat pembangunan, Harifin merupakan Ketua MA. Dana sebesar itu merupakan sumbangan dari seluruh hakim di penjuru Indonesia. Mereka dimintai sumbangan dengan nominal secara berjenjang, tergantung jabatan hakim tersebut.

“Masjid itu dibangun atas dasar swadaya, hakim-hakim yang menyumbang. Jadi tidak ada dana pemerintah di situ,” ujar Harifin yang kala itu meresmikan masjid yang mampu menampung 1.000 orang tersebut.

Masjid yang berada di sudut belakang MA ini mempunyai satu lantai utama dan satu lantai tingkat dua yang digunakan untuk salat. Lantai ketiga masih difungsikan sebagai gudang dan dalam waktu dekat akan diubah menjadi perpustakaan. Adapun untuk lantai semibasemen digunakan sebagai tempat wudlu dan kantor pengurus masjid.

“Kan tidak boleh pakai dana pemerintah kalau seperti itu (pembangunan mewah),” ungkap hakim agung yang mengakhiri tugas Maret 2012 lalu ini.

Kabiro Hukum dan Humas MA Ridwan Mansyur menambahkan pembangunan masjid merupakan kebijakan yang perlu dilakukan karena terkait pekerjaan.

Output terpenting MA adalah putusan. Dalam putusan selalu dibuka dengan kata ‘Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa’, maka masjid dianggap penting mengingat orang dalam bekerja harus disertai ibadah,” jawab Ridwan memberikan alasan secara filosifis.

Kemegahan bukan isapan jempol belaka. Untuk lampu kristal yang menggantung di dalam masjid sengaja diimpor langsung dari Italia seharga Rp950 juta.

Lampu tersebut berbentuk lingkaran dengan enam labirin.  Untuk dinding bagian depan menggunakan granit yang diimpor langsung dari China. Sedangkan lantai I dan lantai II menggunakan marmer produk dalam negeri seharga Rp2 miliar. Untuk kaligrafi warna emas dibuat di Depok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya