SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/dok)

Jakarta (Solopos.com) – Peningkatan anggaran terkait dengan subsidi bahan bakar minyak diharapkan tak lagi terjadi dan pemerintah mulai April 2012 dapat menghemat hingga Rp 4,9 triliun melalui program pengendalian BBM.

Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/dok)

Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini

Hal ini dinyatakan Menteri Keuangan Agus Martowardjojo, Senin (10/10/2011). Menurut Agus, penghematan tersebut untuk dialokasikan pada pos cadangan risiko fiskal. Agus menjelaskan ada empat opsi yang diajukan pemerintah terkait dengan upaya penghematan BBM subsidi dalam rapat Panitia Kerja Asumsi RAPBN 2012.

Salah satu opsinya, katanya, adalah penurunan alokasi BBM subsidi dari rencana awal dalam RAPBN 2012 sebesar 40 juta kilo liter, menjadi 37,8 juta kilo liter melalui pengendalian konsumsi BBM. Agus menyatakan bahwa pemerintah telah berkomitmen untuk dapat menurunkan konsumsi BBM bersubsidi, khususnya premium, menjadi 37,8 juta kilo liter. “Kalau natural 43,7 juta kilo liter atau 5,9 juta kilo liter lebih rendah dari konsumsi BBM subsidi tanpa pengaturan,” kata Agus dalam rapat bersama Badan Anggaran di DPR RI.

BBM subsidi itu, kata Agus, meliputi premium 22,2 juta kilo liter serta solar 15,6 juta kilo liter dan minyak tanah. Menurut dia, program pengendalian konsumsi BBM yang akan dilaksanakan pada April 2012 itu dengan perhitungan besaran kesalahan margin adalah 10 persen. “Program ini akan diberlakukan di wilayah Jawa-Bali terlebih dahulu dan diterapkan pada semua kendaraan, kecuali kendaraan umum atau plat kuning,” kata Agus.

Pada kesempatan itu, Agus menjabarkan bahwa pengaturan konsumsi BBM subsidi ini dapat menghemat anggaran sebesar Rp 4,9 triliun, yang akan dialokasikan ke cadangan risiko fiskal. Dengan demikian, anggarannya akan meningkat menjadi Rp 118,7 triliun dari Rp 123,6 triliun.

JIBI/SOLOPOS/Ant

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya