SOLOPOS.COM - nizaura.wordpress.com


Salatiga (Espos)-
-Laju alih fungsi lahan pertanian ke permukiman dan kawasan industri di Kota Salatiga dari tahun ke tahun rata-rata mencapai 15 persen. Pada akhir 2009 data luas lahan pertanian yang tersisa di kota yang memiliki luas wilayah 5.678,110 hektare ini sekitar 798,8 hektare.

Sekitar 60 persen dari total luas wilayan pertanian itu berada di wilayah Kecamatan Argomulyo, yang juga menjadi sebagian wilayahnya ditetapkan sebagai kawasan Industri.

Promosi BRI Sambut Baik Keputusan OJK Hentikan Restrukturisasi Kredit Covid-19

Kepala Dinas Pertanian Kota Salatiga, Ir Husnani, mengungkapkan alih fungsi lahan pertanian sulit dikendalikan. Karena masyarakat umumnya tidak menempuh prosedur yang ditentukan dalam melakukan alih fungsi lahan pertanian mereka. “Setelah dibangun jadi permukiman baru meminta izin. Ini yang menjadi kendala,” papar dia ditemui disela-sela pelantikan Dewan Pimpinan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kota Salatiga di Gedung Pertemuan Daerah (GPD), Kamis (28/1)

Meski tidak memfokuskan diri sebagai penghasil padi terbesar, Husnani menjelaskan, Kota Salatiga tetap mengedepankan sektor pertanian sebagai faktor ketahanan pangan. Kapasitas produksi padi Salatiga pada 2008 mencapai sekitar 7.000 ton gabah kering panen (GKP) dan meningkat sekitar 15 persen pada tahun 2009.

Meski luas lahan semakin berkurang, Husnani, mengatakan produksi padi tahun 2010 ditargetkan meningkat 30 persen dari tahun sebelumnya. Target ini dapat teralisasi dengan upaya intensifikasi lahan pertanian, penggunaan bibit unggul, pemberantasan hama, penerapan teknologi pertanian dan meminimalisasi kehilangan pascapanen. “Jika satu hektare sawah saat ini menghasilkan 6 ton GKP maka ditingkatkan menjadi 7-8 ton GKP,” lanjut dia.

Pengembangan sektor pertanian di Kota Salatiga, sambungnya, lebih didorong pada pengembangan agribisnis yang lebih mengarah pada peningkatan nilai tambah dari produk pertanian yang dihasilkan.

Sementara itu, Wakil Walikota Salatiga, Diah Sunarsasi terpilih sebagai Ketua HKTI Salatiga didampingi AI Krisdiono dan Munaji masing-masing selaku wakil ketua. Jabatan sekretaris dan bendahara masing-masing diduduki oleh Wiwiek Rudyartati dan Sri Sejati. Sedangkan posisi Ketua Dewan Pertimbangan dijabat Y Tri Priyo Nugroho yang Asisten I Setda Kota Salatiga.

kha

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya