SOLOPOS.COM - Warga berunjuk rasa menuntut penutupan PT RUM Sukoharjo di kantor Setda Sukoharjo, Kamis (22/2/2018). (M Ferri Setiawan/JIBI/SOLOPOS)

Warga kembali berdemo meminta Bupati Sukoharjo menutup PT RUM.

Solopos.com, SUKOHARJO—Demo warga terdampak limbah udara PT PT Rayon Utama Makmur (RUM) kembali terjadi di Kantor Setda Sukoharjo, Kamis (22/2/2018). Ribuan warga ini menuntut ditutupnya PT RUM lantaran kesehatan mereka terganggu akibat bau tak sedap yang berasal dari pabrik. Mereka mendesak Bupati Sukoharjo untuk menutup pabrik tersebut.

Promosi Tanggap Bencana Banjir, BRI Peduli Beri Bantuan bagi Warga Terdampak di Demak

Berdasarkan pantauan Solopos.com di lapangan, warga terdampak yang berunjuk rasa ini tak hanya berasal dari Nguter, tetapi juga Bendosari, Polokarto, dan Sukoharjo Kota. (baca: Demo Besar-Besaran, Warga Nguter Terdampak Limbah PT RUM Tuntut Bupati Sukoharjo Lakukan Ini)

Warga yang berdemo ini tak hanya para lelaki, tetapi banyak pula terdapat ibu-ibu dan anak-anak. Mereka memenuhi halaman depan kantor Setda Sukoharjo dan jalan protokol Sukoharjo, Jl Jenderal Sudirman.

Di samping itu, mereka juga membawa spanduk bertuliskan tuntutan untuk menutup PT RUM. Sejumlah spanduk itu antara lain, bertuliskan “PT-RUM Ingkar Janji”, “Tutup Rum Pak Bupati. Mugo-mugo Mlebu Surgo,” dan “Gur Nagih Janji Ora Njaluk Kompensasi.”

“Kami berdemo terkait rakyat yang menderita karena terdampak limbah udara bau menyengat dari PT RUM. Banyak masyarakat yang menderita terutama anak-anak, setiap kelurahan sedianya diberi Posko, tapi tidak menyembuhkan,” terang salah satu warga asal Nguter yang demo, Wardi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya