SOLOPOS.COM - Bekas gigitan anjing rabies. (Antara/Ho-Intan Nuka)

Solopos.com, KUPANG — Seorang anak berusia tujuh tahun di Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dilaporkan meninggal dunia setelah digigit anjing rabies. Bocah tersebut sempat dirawat intensif di RSUD So’e sebelum akhirnya meregang nyawa.

“Korban meninggal dunia pada pukul 01.15 WITA subuh, Rabu [28/6/2023] tadi di RSUD So’e,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Timor Tengah Selatan, dr. Ria Tahun, saat dihubungi dari Kupang, NTT, Rabu.

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

Bocah malang itu, kata Ria, digigit pada 23 April 2023 saat dia sedang berlibur di rumah kakek dan neneknya di Desa Oelet, Kecamatan Amanuban Timur. Kasus itu menambah panah daftar korban meninggal akibat gigitan anjing rabies di Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Berdasarkan kronologis yang diterima Dinkes, sebelum digigit, korban selesai mandi berlari mendahului neneknya ke rumah. Namun saat sampai di depan rumah, tiba-tiba korban digigit anjing.

Anjing rabies tersebut menggigit paha kiri bagian luar dan lukanya cukup dalam. Selain itu di bagian punggung dicakar. Nenek korban lantas hanya mengompres dengan air panas dan mengobati luka dengan olesan minyak kelapa.

“Setelah digigit korban sempat demam tiga hari, tetapi reda lagi demamnya, sehingga kembali ke Kota So’e dan kembali masuk ke sekolah. Di sekolah, guru membantu mengoleskan luka korban menggunakan alkohol sehingga mengering setelah empat pekan,” kata Ria.

Tetapi gejala rabies mulai muncul dan dirasakan oleh korban pada 19 Juni 2023 yang diawali dengan sakit pinggang kiri dan di bagian perut. Ia juga mengalami demam, kejang, mengigau, dan sulit tidur.

Korban sempat dipijat, namun tak kunjung sembuh, sehingga dilarikan ke rumah sakit pada 25 Juni 2023 dengan gejala gelisah, sulit minum air, tidak bisa makan di sore hari. Jika tertiup angin pasien menggigil kedinginan dan air liur terus mengalir.

“Anak ini digigit anjing pada April dan waktu itu belum tahu tentang rabies, selain itu juga tidak dilarikan ke RS untuk divaksin,” ujarnya.

Ria juga mengatakan sejauh ini sudah lima orang meninggal dunia digigit anjing rabies. Mereka meninggal karena terlambat dibawa ke rumah sakit untuk divaksin, karena merasa gigitan itu biasa saja.

Karena itu dia berharap masyarakat harus mentaati aturan yang sudah dikeluarkan oleh Bupati Timor Tengah Selatan dengan cara mengikat dan mengandangkan anjing yang belum terpapar.

Sumber: Antara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya