SOLOPOS.COM - Ilustrasi pergerakan kurs rupiah (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis)

Kurs rupiah kembali ditutup melemah hari ini seiring rilis data cadangan devisa.

Solopos.com, JAKARTA — Kurs rupiah kembali melemah di awal pekan ini. Dalam perdagangan di pasar spot Senin (4/4/2016), rupiah ditutup di level Rp13.190/dolar AS atau melemah 23 poin (0,17%).

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

Padahal, Bloomberg Dollar Index mengemukakan saat dibuka hari ini, rupiah menguat 9 poin atau 0,07% ke Rp13.158/dolar AS. Selanjutnya pada pukul 08.08 WIB, rupiah menguat 34 poin atau 0,26% ke Rp13.133/dolar AS.

Rupiah pada perdagangan akhir pekan menguat seiring dengan positifnya sejumlah data ekonomi yang dirilis pada Jumat , baik dari dalam maupun luar negeri. Selain itu, inflasi Maret yang dirilis Badan Pusat Statitik (BPS) menunjukkan angka yang berada di bawah prediksi Bank Indonesia.

Indeks manufaktur China juga bangkit dari tekanan dengan meninggalkan zona kontraksi. Data tenaga kerja AS di Maret 2016 terlihat sedikit mengecewakan, sehingga kembali menambah peluang Fed Rate yang tidak naik pada FOMC meeting di akhir April 2016. Optimisme pasar global terangkat setelah indeks manufaktur mayoritas negara besar diumumkan naik pada Jumat pekan lalu.

Namun penguatan rupiah mulai menipis jelang dirilisnya cadangan devisa. “Dari domestik fokus akan mulai beralih ke angka cadangan devisa hari ini, diperkirakan naik,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Senin (4/4/2016).

Bahkan pada pukul 14.32 WIB, nilai tukar rupiah berbalik melemah 0,05% atau 6 poin ke Rp13.173/dolar AS. Rupiah pun ditutup di level lebih rendah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya