SOLOPOS.COM - Ilustrasi pergerakan kurs rupiah (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis)

Kurs rupiah kembali bertahan menguat meskipun sempat melemah dari pagi hingga siang.

Solopos.com, JAKARTA — Kurs rupiah terus bertahan menguat hingga hari ini, Rabu (24/2/2016). Rupiah ditutup di level Rp13.412/dolar AS atau menguat 16 poin (0,12%). Padahal pagi tadi, Bloomberg Dollar Index mengemukakan rupiah dibuka melemah 16 poin atau 0,12% ke Rp13.444/dolar AS.

Promosi Waspada Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan saat Lebaran

Rupiah sempat terus melemah hingga menjelang sore hari. Muhammad Wafi dari Bahana Sekuritas mengatakan pelemahan rupiah ini disebabkan oleh faktor eksternal dari dolar AS yang kuat, bukan fundamental.

Kurs tengah Bank Indonesia melemah pada Rabu (24/2/2016) setelah terapresiasi pada dua hari sebelumnya. Rupiah terdepresiasi di pasar spot bersama mayoritas kurs Asia.

Bank Indonesia menetapkan kurs tengah di Rp13.446 per dolar AS, menguat 49 poin atau terdepresiasi 0,37% dari kurs tengah kemarin. Kurs jual ditetapkan di Rp13.513 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp13.379 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp134.

Kurs acuan rupiah atas poundsterling hari ini meneruskan penguatan ke Rp18.789, telah terapresiasi 3,17% sejak Wali Kota London dan salah satu pertinggi Partai Konservatif yang kini berkuasa di Inggris, Boris Johnson, menyatakan akan mengkampanyekan Britania Raya keluar dari Uni Eropa.

Penurunan harga minyak mentah membuat mayoritas kurs Asia hingga siang tadi tertekan. Ringgit adalah yang paling terpukul dengan pelemahan sekitar 1%, diikuti oleh won yang melemah 0,32%.

Sebelummnya, NH Korindo Securities Indonesia memperkirakan nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Rabu (24/2/2016) bergerak di kisaran Rp13.389-Rp13.421/dolar AS. “Turunnya harga minyak mentah dunia tidak menghalangi laju rupiah untuk dapat bergerak positif,” kata Kepala Riset NHKSI Reza Priyambada dalam risetnya, Rabu.

Adapaun pelemahan di pasar saham, ujarnya, juga tampaknya tidak menjadi penghambat laju rupiah untuk melanjutkan penguatannya. “Target resisten kami kembali mampu ditembus, sehingga memberikan ruang bagi laju rupiah untuk dapat bergerak melanjutkan positifnya,” kata Reza.

Di sisi lain, ujarnya, terapresiasinya dolar AS setelah merespons kembali melemahnya harga minyak mentah, tampaknya dapat diimbangi oleh kenaikan laju yen dan Swissfranc, seiring permintaan akan aset safe heaven pasca merespon pelemahan harga minyak mentah dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya