SOLOPOS.COM - Ilustrasi pergerakan kurs rupiah (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis)

Kurs rupiah terus bertahan menguat hari ini di tengah data-data pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan membaik.

Solopos.com, JAKARTA — Kurs rupiah terus mempertahankan penguatan dalam perdagangan hari ini, Rabu (4/11/2015. Dalam perdagangan hari ini, rupiah ditutup di level Rp13.548/dolar AS atau menguat 15 poin (0,11%). Penguatan ini terjadi di tengah tanda-tanda pertumbuhan ekonomi setelah pemerintah mempercepat belanja negara.

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

“Ada peningkatan sentimen terhadap Indonesia. Inflasi turun dan pengeluaran pemerintah meningkat. Namun nilai tukar rupiah masih menghadapi tekanan sejalan keinginan The Fed untuk menaikkan suku bunga,” kata Wellian Wiranto, Ekonom Oversea-Chinese Banking Corp seperti dikutip Bloomberg, Rabu (4/11/2015).

Sementara itu, Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menguat 133 poin atau 0,98% pada Rabu (4/11/2015). Data yang diterbitkan Bank Indonesia menempatkan Jisdor di level Rp13.461 per dolar AS, menguat tajam dari kurs sebelumnya Rp13.594 per dolar AS.

Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta, dalam risetnya, mengatakan investor menanti sejumlah data ekonomi. Pertama, paket kebijakan ekonomi jilid VI diumumkan Rabu atau Kamis diperkirakan mengenai insentif perpajakan. Kedua, data cadangan devisa Indonesia yang terbit pekan ini diperkirakan turun tipis. Ketiga, pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan III/2015 diumumkan Jumat (6/11/2015) sore diperkirakan membaik ke 4,73% YoY.

Sedangkan tingkat pengangguran AS yang akan dirilis Jumat malam diperkirakan tetap di 5,1%. Pertambahan tenaga kerja nonpertanian AS Jumat malam diperkirakan bertambah 180.000, membaik dari bulan lalu.

Sementara itu, harga emas Comex untuk kontrak Desember 2015, Rabu (4/11/2015), pk. 12.52 WIB menguat 6,3 poin atau 0,57% ke US$1.120,4 per ounce. Emas menguat setelah jatuh ke level terendah satu bulan pada Selasa, karena investor menimbang prospek kenaikan suku bunga AS yang lebih tinggi sebelum pidato pertama Ketua Federal Reserve Janet Yellen sejak pertemuan bank sentral Oktober lalu.

Yellen akan membahas House Financial Services Committee pada Rabu, setelah menunjukkan pembuat kebijakan akan meninjau tarif peningkatan pada bulan Desember.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya