SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis/Dok)

Kurs rupiah yang terus melemah terhadap dolar AS menimbulkan kekhawatiran. Presiden Jokowi meminta tetap tenang.

Solopos.com, LHOKSEUMAWE — Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta semua pihak tetap tenang menghadapi pelemahan nilai tukar atau kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

Presiden Jokowi mengatakan saat ini kondisi fundamental ekonomi Indonesia berada diposisi yang aman. Hal itu terlihat dari deflasi yang terjadi pada Januari dan Februari 2015, terus meningkatnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), dan pasar obligasi.

“Saya sudah bertemu Gubernur Bank Indonesia dan meminta untuk mengantisipasinya,” kata Presiden Jokowi di Lhokseumawe, Senin (9/3/2015).

Jokowi menuturkan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS murni karena faktor eksternal. Pasalnya, nilai tukar mata uang negara lain pun ada yang mengalami pelemahan terhadap mata uang Negeri Paman Sam itu.

Menurutnya, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS saat ini berbeda dengan yang terjadi pada 1998. Saat itu, nilai tukar rupiah anjlok menjadi Rp15.000/dolar AS dari yang sebelumnya hanya sekitar Rp2.000/dolar AS.

“Saat krisis moneter itu terjadi beberapa kali lonjakan nilai tukar rupiah, saat ini kan tidak terjadi lonjakan,” ujarnya.

Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sempat menembus Rp13.000. Nilai tersebut lebih tinggi dari asunsi dalam APBN-P 2015 senilai Rp12.500.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya