SOLOPOS.COM - Ilustrasi menghitung uang tunai rupiah (Rahmatullah/JIBI/Bisnis)

Kurs rupiah merosot 166 poin setelah sejumlah data ekonomi Tiongkok menunjukkan pelemahan.

Solopos.com, JAKARTA — Kurs rupiah merosot tajam hari ini di tengah pesimisme akibat terbitnya data ekonomi China-Tiongkok. Dalam perdagangan Selasa (20/10/2015) sore, rupiah ditutup di level Rp13.683/dolar AS atau melemah 166 poin (1,23%).

Promosi Tenang, Asisten Virtual BRI Sabrina Siap Temani Kamu Penuhi Kebutuhan Lebaran

Awalnya, nilai tukar rupiah sudah dibuka melemah 0,95% atau 129 poin ke Rp13.646/dolar AS. Rupiah pun terus tertekan hingga penutupan.

Head of Research NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada memprediksi rupiah akan melemah terbatas pada hari ini, dipicu oleh melemahnya sejumlah data di China serta pelemahan harga minyak mentah dunia.

Rupiah melemah di tengah kekhawatiran pasar akan perlambatan pertumbuhan ekonomi di China yang menjadi mitra dagang terbesar Indonesia sehingga bisa membebani kinerja ekspor dalam negeri. Pertumbuhan ekonomi China Tiongkok kuartal III/2015 tumbuh hanya 6,9%, menjadi laju pertumbuhan terlemah sejak tahun 2009.

Sementara itu pertumbuhan outpout industri China untuk September juga di bawah perkiraan ekonom. “Pertumbuhan ekonomi China lemah berarti harga komoditas akan tetap lemah, sehingga tidak akan pertanda baik bagi ekspor Indonesia,” kata Agus Yanuar, Kepala Investasi PT Samuel Aset Manajemen seperti dikutip Bloomberg, Selasa (20/10/2015).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya