SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Bisnis)

Kurs rupiah menguat tipis hari ini setelah sempat tertekan data pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah pada kuartal III 2015.

Solopos.com, JAKARTA — Kurs rupiah berbalik menguat di akhir perdagangan setelah sempat tertekan sepanjang hari. Dalam perdagangan Kamis (5/11/2015), rupiah ditutup di level Rp13.543/dolar AS atau menguat 5 poin (0,04%).

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

Rupiah sempat melemah akibat data pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih rendah pada kuartal III 2015. Namun pengumuman paket kebijakan ekonomi tahap VI oleh pemerintah sore ini membuat kurs rupiah berbalik menguat pada akhir perdagangan. Sepanjang hari ini, kurs rupiah bergerak pada level terkuat Rp13.538/US$ dan terlemah Rp13.635/US$.

Hari ini, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,73% pada kuartal III 2015. Angka ini lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2014 (y-o-y) yang sebesar 5,01%. Pada kuartal II/2015, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di level 4,67%, sementara pada kuartal I/2015 sebesar 4,71%.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Surhariyanto mengatakan Produk Domestik Bruto (PDB) nominal atas dasar harga berlaku tercatat senilai Rp2.982 triliun dan berdasarkan atas harga konstan senilai Rp2.311 triliun.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih dipengaruhi oleh kondisi perekonomian global yang belum menggembirakan. “Perekonomian global pada kuartal III/2015 diperkirakan masih melambat dan tidak merata. Hal dipicu oleh rendahnya harga non migas dan harga komoditas hasil tambang,” ujarnya dalam konferensi pers di Kantor BPS Pusat, Jakarta, Kamis.

Di luar soal data pertumbuhan ekonomi, rupiah diprediksi tertekan potensi kenaikan suku bunga the Federal Reserve pada Desember 2015.

“Sentimen positif dari pertumbuhan berpeluang membantu mempertahankan penguatan rupiah, tetapi sentimen meningginya harapan kenaikan Fed Rate bisa memicu penguatan dolar di Asia hari ini,” kata ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Kamis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya