SOLOPOS.COM - Wakil Presiden Jusuf Kalla (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis)

Kurs rupiah terus melemah. Cadangan devisa yang diperlukan untuk menstabilkan rupiah pun kini telah menipis.

Solopos.com, JAKARTA — Wakil Presiden Jusuf Kalla mengakui perlambatan ekspor Indonesia menjadi penyebab pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah hingga nyaris menyentuh level Rp14.500/dolar Amerika Serikat (AS) hari ini.

Promosi BRI Peduli Ini Sekolahku, Wujud Nyata Komitmen BRI Bagi Kemajuan Pendidikan

Kurs rupiah kembali melemah hingga ke level Rp14.442 per dolar AS pada Rabu (16/9/2015), dari posisi hari sebelumnya senilai Rp14.371/dolar AS. Menanggapi depresiasi rupiah itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan hal itu disebabkan cadangan devisa Indonesia yang menipis akibat kegiatan ekspor yang melesu.

“Cadangan kita sulit, tidak kita tingkatkan akibat ekspor yang sulit,” tuturnya, Rabu (16/9/2015). Dia menilai pelemahan rupiah saat ini hanya bagian dari fluktuasi gejala ekonomi global. Nantinya, potensi penguatan masih sangat besar terjadi.

Untuk itu, pemerintah berupaya menstabilkan nilai tukar rupiah dengan menekan beban impor. Cara menurunkan impor, sambungnya, tentu melalui upaya peningkatan produksi hasil pertanian nasional sehingga kebutuhan pangan masyarakat terpenuhi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya