SOLOPOS.COM - Menghitung Uang Pacahan Rp100.000 (Dok/JIBI/Bisnis)

Kurs rupiah terus merosot hingga kemarin. Namun BI memproyeksikan rupiah bisa bertahan di Rp13.900/dolar AS tahun depan.

Solopos.com, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) memberikan proyeksi rata-rata nilai tukar rupiah di level Rp13.700-Rp13.900/dolar Amerika Serikat (AS) sepanjang 2016.

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

Gubernur BI Agus DW Martowardojo memperkirakan pada kuartal I/2016, rerata nilai tukar rupiah akan berada pada kisaran Rp14.000/dolar AS terhadap greenback yang diperkirakan tidak bergerak dengan posisi triwulan akhir tahun ini.

Tiga kuartal berikutnya, papar Agus Martowardojo, kurs rupiah akan membaik seiring dengan kondisi ekonomi global yang membaik karena adanya kepastian dari dua sisi, yaitu besaran dan waktu penaikan suku bunga acuan the Fed dan ekonomi China.

Dari sisi domestik, dia menuturkan level nilai tukar rupiah pada sembilan bulan terakhir 2016 juga mendapat dukungan rilis realisasi laju pertumbuhan produk domestik bruto. Selain itu, ketidakpastian global yang terus memudar akan meningkatkan arus modal masuk ke neraca finansial yang akan turut membantu penguatan rupiah.

Dia menyebutkan, revisi turunnya angka pertumbuhan ekonomi dari 5,5% ke 5,3% juga mereduksi tekanan terhadap defist transaksi berjalan.

“Proyeksi Rp13.900 per dolar AS untuk tahun depan itu kalau pertumbuhannya 5,4%. Kalau pertumbuhan disepakati lebih rendah lagi, dengan didukung oleh estimasi current account yang membaik, tekanan ke rupiah bisa menurun,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya