Kurs rupiah kembali melemah 15 poin atau 0,11% ke Rp13.815/US$.
Solopos.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat pada pembukaan perdagangan Kamis (13/8/2015) melemah 15 poin atau 0,11% ke Rp13.815/US$.
Promosi Dirut BRI dan CEO Microsoft Bahas Akselerasi Inklusi Keuangan di Indonesia
Rupiah langsung berfluktuasi, dan bergantian antara penguatan dan pelemahan di awal perdagangan.
Sampai pukul 08:01 WIB, rupiah diperdagangkan di kisaran Rp13.786 – Rp12.815/US$.
Dolar Singapura (+0,37%), peso Filipina (+0,19%), baht Thailand (+0,14%), ringgit Malaysia (+0,78%), rupiah menguat 0,51% ke 13.730/US$
Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Kamis (13/8/2015) berpeluang mereda.
“Ruang pelemahan rupiah masih ada ke depan, tetapi hari ini pelemahan bisa mereda,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Kamis (13/8/2015).
Dikemukakan yuan kembali melemah kemarin, sehingga tekanan penguatan dolar di pasar negara berkembang berlanjut . Tidak hanya mata uang, tetapi indeks saham serta harga obligasi jatuh dalam.
“Tetapi hingga dini hari tadi shock mulai mereda, terlihat dari harga komoditas yang mulai naik serta dollar index yang turun,” kata Rangga.
Walaupun diperkirakan yuan masih bisa melemah, tambahnya, tekanan pelemahan diperkirakan berkurang hari ini.
Rangga mengemukakan rupiah melemah tajam di pembukaan kemarin hingga 13.900, bersamaan dengan pelemahan sangat tajam IHSG serta SUN.
Pengumuman reshuffle di siang hari, tambahnya, tidak membantu. Bahkan memperburuk sentimen negatif.
“BI hadir di pasar valas untuk membantu pasokan dolar, sehingga rupiah berhasil ditutup di kisaran 13.800,” kata Rangga.