SOLOPOS.COM - Ilustrasi menghitung uang (Rahmatullah/JIBI/Bisnis)

Kurs rupiah semakin anjlok seiring makin dekatnya putusan kenaikan The Fed Rate.

Solopos.com, JAKARTA — Rupiah terus merosot dalam penutupan perdagangan Rabu (16/9/2015) seiring makin dekatnya putusan rapat The Fed tentang kenaikan suku bunga acuan (the Fed Rate). Rupiah ditutup melemah 50,70 poin atau 0,35% ke Rp14.459/dolar AS.

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

Bloomberg Dollar Index mengemukakan saat dibuka hari ini, Rabu (16/9/2015) rupiah menguat 2 poin atau 0,01% ke Rp14.406/dolar AS. Kepala Riset NHKSI Reza Priyambada mengatakan laju rupiah tampaknya masih nyaman berada di zona merah, seiring belum adanya sentimen positif yang dapat meyakinkan pelaku pasar akan perbaikan mata uang rupiah.

“Kian dekatnya rilis RDG-BI dan FOMC meeting membuat volatilitas dolar AS kian meningkat dan bergerak naik. Imbasnya tentu ke nilai tukar rupiah yang kian bergerak melemah,” kata Reza dalam risetnya, Rabu pagi.

Apalagi dari dalam negeri, ujarnya, telah dirilis data neraca perdagangan. Namun, tampaknya tidak terlalu mendapat respons positif pelaku pasar.

Tak ketinggalan, berita terkait pertumbuhan kredit di China, Brasil, dan Turki yang mengkhawatirkan dan laporan dari Bank for International Settlement bahwa perbankan negara berkembang lebih rentan terhadap krisis memberikan tekanan pada sejumlah laju mata uang Asia, termasuk rupiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya