SOLOPOS.COM - Menghitung Uang Pecahan Rp100.000 (Dok/JIBI/Bisnis)

Kurs rupiah ditutup menguat 21 poin seiring BPS mengumumkan terjadi deflasi pada April 2016.

Solopos.com, JAKARTA — Kurs rupiah bergerak menguat dalam perdagangan awal pekan ini, Senin (2/5/2016). Pada Senin sore, rupiah ditutup di level Rp13.159/dolar AS atau menguat 21 poin (0,16%). Hal ini seiring pengumuman Badan Pusat Statistik (BPS) yang mengungkapkan terjadinya deflasi pada April 2016.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

Rupiah dibuka melemah 0,17% atau 23 poin ke 13.203 per dolar AS di awal transaksi perdagangan hari ini. Nilai tukar rupiah juga sempat menguat tipis 0,02% atau 3 poin ke 13.177 per dolar AS seiring pergerakan IHSG di akhir sesi I perdagangan siang ini, Senin (2/5/2016).

“Inflasi mengurangi nilai rupiah, karena adanya kenaikan harga. Deflasi Tidak. Deflasi menyebabkan tekanan rupiah berkurang. Tapi rupiah masih dibayangi sentimen global, seperti kebijakan BoJ dan Fed,” kata Ekonom Panin Sekuritas Wildan Noor saat dihubungi hari ini, Senin (2/5/2016).

Hari ini, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis tertjadi deflasi paling tinggi pada April 2016, yaitu sebesar -0,45%. Seluruh ekonom kompak menyatakan bahwa deflasi kali ini disokong oleh penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) per 1 April. Pada saat yang bersamaan, ada momentum panen raya.

Sebelumnya, kurs rupiah terpantau di zona merah dengan melemah 0,08% atau 11 poin ke level Rp13.191/dolar AS. Sedangkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menguat ke Rp13.192/dolar AS pada awal pekan ini dibandingkan dengan patokan akhir pekan lalu di Rp13.204/dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya