SOLOPOS.COM - Ilustrasi menghitung uang tunai rupiah (Rahmatullah/JIBI/Bisnis)

Kurs rupiah ditutup anjlok 185 poin yang diduga sebagai respons berlebihan terhadap keinginan The Fed menaikkan suku bunga.

Solopos.com, JAKARTA — Kurs rupiah ditutup melemah 1,38% atau 185 poin ke Rp13.565 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Kamis (19/5/2016) ini. Rupiah melemah setelah isi notulensi FOMC April dirilis yang menunjukkan pejabat Federal Reserve menginginkan Fed Fund Rate dinaikkan pada pertemuan Juni 2016.

Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI

“Respons market terlalu berlebihan, [sementara] ekspektasi kenaikan Juni kurang dari 50% atau masih 32%,” kata Ekonom PT Bank Permata Tbk, Joshua Pardede, saat dihubungi Bisnis/JIBI, Kamis.

Padahal, ujarnya, jika dipelajari lebih lanjut, isi notulensi itu menjelaskan The Fed membuka peluang kenaikan suku bunga pada Juni. Namun, kenaikan itu baru akan dilakukan apabila ekonomi kuartal II/2016 AS membaik, inflasi membaik, dan tingkat pengangguran turun.

Mengingat pasar bereaksi, ujarnya, membuat dolar AS bergerak menguat secara signifikan. “BI punya perhitungan sendiri,” kata Joshua.

Joshua mengatakan tentunya Bank Indonesia akan mempertimbangkan kondisi mata uang di sejumlah negera lainnya. “BI punya ukuran sendiri. [kecuali kalau] Rupiah sendirian melemah, [perlu] ada intervensi. Sekarang hampir seluruhnya [melemah],” kata Joshua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya