SOLOPOS.COM - Ilustrasi pergerakan kurs rupiah (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis)

Kurs rupiah akhirnya menyerah dan mengakhiri penguatan selama 4 hari berturut-turut.

Solopos.com, JAKARTA — Kurs rupiah akhirnya mengakhiri tren penguatan sejak pekan lalu. Rupiah ditutup terdepresiasi 59 poin atau 0,43% ke Rp13.691/dolar AS pada perdagangan Selasa (2/2/2016). Sebelumnya, rupiah dibuka melemah 0,13% atau 18 poin ke Rp13.650/dolar AS.

Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI

Selanjutnya pelemahan rupiah menipis menjadi 0,06% atau 8 poin ke level Rp13.640/dolar AS. Rupiah melemah setelah menguat tajam selama empat hari berturut-turut sebesar 231 poin atau 1,83%.

Penguatan rupiah terjadi saat kurs Asia bergerak bervariasi. Kepala Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada memprediksi rupiah masih dapat melanjutkan penguatan seiring masih adanya capital inflow yang kembali masuk baik di ekuitas maupun obligasi. Selain itu, data inflasi yang dirilis kemarin dianggap masih dalam kisaran stabil memberikan sentimen positif pada laju rupiah.

Data Bank Indonesia menunjukkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini menguat 78 poin atau terapresiasi 0,57% ke Rp13.621 per dolar AS atau level terkuat sejak 22 Desember 2015.

Namun, pada siang hari, rupiah kembali ke zona merah dengan melemah 0,03% atau 4 poin ke level Rp13.636/dolar AS. Pelemahan rupiah siang tadi terjadi saat hampir seluruh mata uang di Asia juga melemah dan hanya yen yang terpantau menguat 0,23% ke level 120,71. Akhirnya, rupiah ditutup melemah 59 dan pada saat yang sama IHSG berakhir di zona merah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya