SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Dedi Gunawan)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Dedi Gunawan)

JAKARTA – Mata uang rupiah terhadap dolar AS pada Selasa pagi melanjutkan pelemahan menjadi Rp9.455 didorong dari meningkatnya risiko di Uni Eropa (UE). Nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksi antarbank di Jakarta Selasa pagi bergerak melemah 10 poin menjadi Rp9.455 dibanding posisi sebelumnya Rp9.445 per dolar AS.

Promosi Klaster Usaha Rumput Laut Kampung Pogo, UMKM Binaan BRI di Sulawesi Selatan

“Sentimen pasar kembali terganggu dengan meningkatnya risiko di UE. Sehingga menekan mata uang berisiko termasuk rupiah terhadap dolar AS,” kata pengamat pasar uang Samuel Sekuritas Lana Soelistiningsih di Jakarta, Selasa (24/7/2012). Ia menambahkan, Yunani kemungkinan gagal memenuhi kewajiban yang ditetapkan sebagai prasyarat untuk dana talangan senilai 240 miliar euro. Diantara kewajiban itu adalah menekan rasio utang Yunani menjadi 120 persen dari PDB (produk domestik bruto).

Menurut dia, jika komitmen ini tidak terpenuhi Yunani diperkirakan membutuhkan tambahan pinjaman sebesar 10 miliar euro hingga 50 miliar euro, yang kemungkinan tidak bisa diperoleh dari IMF maupun UE. “Kemungkinan Yunani akan default atas utang jatuh tempo senilai 3,1 miliar euro Agustus mendatang,” kata dia.

Saat yang sama, lanjut dia, situasi ekonomi dan politik di Spanyol memburuk. Imbal hasil obligasi pemerintah Spanyol jangka waktu 10 tahun naik menuju 7,57 persen. “Cepat atau lambat Spanyol kemungkinan akan meminta dana talangan,” katanya.

Sementara itu, dikatakan Lana, lembaga pemeringkat internasional Moody’s memangkas outlook Jerman, Belanda dan Luxemburg dari stabil menjadi negatif. Meski demikian, ia mengatakan, pergerakan rupiah masih terjaga seiring intervensi yang dilakukan Bank Indonesia (BI) agar nilai tukar dalam negeri tidak tertekan lebih dalam seiring dominannya sentimen negatif di pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya