SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/dok)

Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/dok)

SINGAPURA – Dolar jatuh terhadap 14 dari 16 mitra utamanya, memperpanjang penurunan dari kuartal terakhir, karena tanda-tanda pertumbuhan permintaan global pulih yang meredam permintaan aset aman. Mata uang AS jatuh terhadap dolar Australia dan Selandia Baru sebelum laporan hari ini dari Institute for Supply Management yang diperkirakan menunjukka indeks manufaktur AS naik pada Maret.

Promosi Klaster Usaha Rumput Laut Kampung Pogo, UMKM Binaan BRI di Sulawesi Selatan

Dolar kehilangan -0,1% menjadi US$1,3353 per euro pukul 9.16 di Tokyo setelah jatuh -2,9% dalam kuartal pertama. Dolar berada pada 83,02 yen dari 82,87 yen pada 30 Maret. Adapun, euro menguat +0,3% menjadi 110,87 yen setelah kenaikan +11% pada kuartal terakhir. Greenback juga tergelincir -0,8% menjadi US$1,0432 per Aussie dan turun -0,4% menjadi 82,17 sen terhadap mata uang Selandia Baru.

Menguatnya euro, setelah keuntungan kuartalanterhadap greenback dan yen, karena pemerintah Eropa menyerukan dana darurat global yang lebih setelah membentuk firewall untuk melawan krisis utang di kawasan. “PMI Global meningkat dan itu meningkatkan sentimen risiko di pasar. Di seluruh dunia, Anda melihat dolar sedikit melemah,” kata Emma Lawson dari National Australia Bank Ltd.

Data kemarin menunjukkan Indeks Manajer Pembelian (PMI) China bulan lalu naik ke 53,1, posisi terkuat dalam setahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya